"Pokemon ini saya baru tahu, awal-awal lucu saja. Tetapi lama-lama saya pikir ini (permainan) tidak benar karena ada (pemainnya) sampai menubruk-nubruk orang lain untuk mencari Pokemon," ujar Ryamizard di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Senin (18/7/2016).
Permainan ini menuntut penggunanya menggunakan fitur GPS dan kamera untuk menangkap figur Pokemon. Penggunaan kamera itu, memunculkan kekhawatiran mengenai penyusupan misi-misi intelijen. Apa kata Menhan soal anggapan ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT