Ganjar memang sengaja mengundang perempuan dengan akun twitter @lysakurniawati tersebut ke Pasar Suryokusumo, Tlogasari Semarang agar bisa bertemu langsung dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan dalam rangka penyerahan sertifikat Hak Guna Bangunan lapangan PKL dan sertifikat wakaf serta peresmian tiga rumah layanan pertanahan.
Perkenalan Ganjar dengan dua perempuan itu terjadi sekitar dua pekan lalu dan hampir setiap hari Ganjar menerima mention dari @lysakurniawati. Akun tersebut menanyakan soal proses pengurusan HGB di kantor Pertanahan Kabupaten Semarang untuk agrowisata dan lapangan golf milik PT. Delta Merlin Dunia Properti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda dari biro jasa ya?" tanya Ganjar.
"Saya dari PT-nya," jawab salah satu perempuan.
"Anda pegawainya di situ?" tanya Ganjar lagi dan dijawab dengan jawaban lain sehingga Ganjar terpaksa bertanya lagi dengan nada tinggi dan lantang, "anda pegawai di situ bukan?".
"Bukan, kita dari pemegang kuasa yang mengurusi," jawab dua perempuan itu.
Ganjar pun meminta agar ditektur perusahaan tersebut datang sendiri untuk mengurus. Ganjar bahkan berjanji akan mengawal jika masih mengalami kesulitan namun dengan syarat semua berkas dan persyaratan harus dipenuhi.
Usai dialog tersebut, Ganjar mengatakan dirinya menanggapi keluhan mereka lewat twitter bahkan menjembatani untuk berkomunikasi dengan menteri Ferry.
Setelah mengetahui dua perempuan itu merupakan biro jasa dan bukan dari perusahaan yang berkepentingan, Ganjar menduga ada persoalan dalam pengurusan HGB sehingga dipasrahkan penuh kepada biro jasa.
"Saya tanya anda wakil dari perusahaan? Jawabannya iya, terus mana buktinya wakil dari situ, akhirnya dia ngaku dari biro jasa. Maksud saya itu di seluruh Indonesia khususnya di Jateng saya pantau langsung makanya kami komit," terang Ganjar.
"Saya bersimulasi mungkin ada persoalan yang tidak beres dan pemiliknya memasrahkan ke biro jasanya," imbuhnya.
Ganjar juga menghibau agar kepengurusan dokumen pertanahan agar diurus sendiri agar lebih mudah. Jika tetap ingin menggunakan jasa biro maka harus menerima konsekuensinya.
"Pengurusan dokumen pertanahan sering menggunakan jasa biro, kalau pakai jasa biro ya ikhlaslah, kalau anda mau gampang, urus sendiri. Kalau urus sendiri di Jateng minimal saya jamin beres. Kalau tidak, laporkan ke saya," tegas Ganjar.
Sementara itu salah satu perempuan yang mengaku bernama Lysa Kurniawati mengatakan proses permohonan HGB sudah dilakukan sejak Desember 2014. Oleh sebab itu ia mengadu kepada Gubernur lewat twitter dan akhirnya bertemu hari ini.
"Dua minggu terakhir kita lewat twitter, klimaksnya hari ini kita disuruh menemui, jawabannya malah kita dibilang calo. Tapi pak Ganjar sudah memastikan apabila secara syarat ini sudah terpenuhi, Pak Ganjar sendiri yang akan mengawal sampai selesai," katanya.
Ia menjelaskan, dokumen permohonan HGB untuk agrowisata dan lapangan golf itu sudah lengkap termasuk bukti pendaftaran. Lysa kemudian menanyakan langkah apa yang harus dilakukan dan dijawab dengan harus diurus sendiri oeh direktur utama PT. Delta Merlin Dunia Properti.
"Makanya saya tanya untuk langkah selanjutnya apa. Kita kan pemegang kuasa, direktur kan tidak mungkin mengurus sendiri to, apalagi sertifikat," tegasnya.
Pertemuan antara Menteri Ferry, Gubernur Ganjar dan dua perempuan tesebut menghasilkan kesepakatan jika direktur utama perusahaan yang memohon HGB untuk datang ke Kantor Pertanahan dan mengurusnya.
(alg/fdn)