Kisah Saeni: Tak Bisa Baca Hingga Saat Wartegnya Digerebek Satpol PP

Kisah Saeni: Tak Bisa Baca Hingga Saat Wartegnya Digerebek Satpol PP

Bisma Alief, - detikNews
Senin, 13 Jun 2016 18:52 WIB
Foto: Bisma/detikcom
Serang - Saeni (53), ibu penjual Warteg mendadak tenar. Tangisannya saat dirazia Satpol PP Kota Serang, Banten membuat publik bersimpati. Bantuan mengalir kepadanya untuk makanannya yang disita Satpol PP.

"Kan saya masak disiap-siapin buat warung. Saya siap-siap sendirian biar beres jam 4, jam 5 sore bisa buka. Jam 1 siang tempe masih digoreng, pintu ditutup tapi nggak dikunci," jelas Saeni yang ditemui di warunganya di Serang, Selasa (13/6/2016). Razia dilakukan akhir pekan lalu.

Saat itu, lanjut dia, ada orang mendorong pintu, terus menyoal soal dia yang berjualan saat ramadan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ngapain jualan terus, saya bilang ini masih siap-siap. Dia bilang lagi, apa nggak bisa baca ada aturannya. Saya bilang kalau saya nggak bisa baca, saya takut. Tahu-tahu minta plastik buat bungkus lauk-lauk saya. Saya cuma bisa mohon-mohon nggak dibawa lauknya. Akhirnya saya cuma nangis. Yang diambil telor dadar, tempe, perkedel, ayam, tahu. Lauk diambil semua. Tinggal timun yang nggak dibawa," terang Saeni.

Aturan di Serang pedagang baru diperkenankan berdagang sejak pukul 16.00 WIB. Sejak pagi hingga sore tak diperbolehkan berdagang. Imbauan sudah disampaikan jauh-jauh hari. Di warung Saeni sudah ditempel juga penjelasannya.

"Tempelan dari sebelum puasa sudah ada. Tapi saya nggak bisa baca tulis makanya nggak tahu tulisannya apa. Suami saya juga pergi terus makanya nggak sempat ngasih tahu ada edaran," terang Saeni yang mengaku bersekolah hanya kelas 1 SD dan kemudian keluar.

Saeni juga menjelaskan soal ada piring bekas orang makan. Menurutnya, itu bekas sisa sahur dan belum sempat dibereskan.

"Saya nggak tahu arahan kaya gitu. Mungkin pas saya nangis makanya nggak dikasih tau. Pas mereka bilang ambil plastik makanya saya kabur ketakutan," sambung perempuan asal Tegal ini.

"Pas diambil lauk pauk dari Warteg sudah nangis ketakutan. Takut karena yang dateng rame-rame. Cuma bisa bilang, tolong pak jangan diambil pak. Mereka cuma bilang udah ibunya diam aja. Saya iya-iya saja," tambah dia.

Bantuan datang mengalir untuk Saeni, termasuk dari Presiden Jokowi. Belum lagi datang dari warga di media sosial yang memberi bantuan hingga ratusan juta rupiah.

Saeni mengaku akan menutup warungnya hingga lebaran dan akan mudik ke kampung suaminya ke Indramayu. Warteg itu disewa setahun Rp 7,5 juta dan dia bergantian dagang dengan adiknya tiga bulan sekali. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads