Aksi pelemparan batu kereta yang melintas ini kembali terjadi di lintasan Stasiun Sentolo - Stasiun Rewulu. Pelemparan batu ini menimpa kereta api Bengawan (Purwosari-Pasar Senen) pada Jumat, (3/6/2016) pukul 15.45 WIB.
Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan saat mengetahui ada aksi pelemparan, masinis langsung berkoordinasi dengan pengamanan stasiun Rewulu. Pihak keamanan langsung mencari dan mengamankan pelaku. Para pelakunya ternyata masih anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga pelaku tersebut yakni FDK (14) siswa SMP, BBS (15) siswa SMP, dan FAP (14) siswa SMP Negeri. Pihak stasiun telah memanggil orang tua dari ketiga anak tersebut untuk diberikan pembinaan atas tindakan anak-anak mereka.
Aksi pelemparan batu tersebut membuat kaca kereta api retak dan sebagian mengenai bodi kereta. Kejadian ini membuat penumpang jadi panik. Beruntung tidak ada penumpang yang terluka.
"Karena masih-masih anak-anak maka orangtuanya yang harus bertanggung jawab. Kalau dewasa kita pidanakan,"katanya.
Tindakan tegas ini harus dilakukan karena sangat berbahaya. Sebelumnya, aksi pelemparan batu kereta api yang melintas pernah terjadi dan menyebabkan seorang masinis buta karena luka terkena pecahan kaca akibat dilempar batu.
Untuk mengantisipasi aksi pelemparan batu selama bulan Ramdhan ini, PT KAI DAOP 6 Yogyakarta membentuk tim penyuluh kepada masyarakat untuk tindakan preventif (pencegahan aksi pelemparan batu terhadap kereta api), juga tim khusus untuk menindak/ menangkap oknum pelempar batu dengan melakukan penyamaran dan penjagaan di sepanjang lintasan kereta api, terutama di titik rawan aksi pelemparan.
(tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini