Pada Minggu (22/5/) ribuan warga menggelar aksi. Membawa poster dan spanduk mereka menyampaikan kekecewaannya pada pemerintah Kabupaten Bogor. Warga mengancam bila dalam waktu dua pekan permintaan mereka terkait penanganan banjir tak digubris, ancaman mereka akan direalisasikan.
Setidaknya sudah dua pekan ini wacana ribuan warga Bekasi ini mengemuka. Beberapa waktu lalu seorang warga menyampaikan, keinginan pindah menjadi warga Kota Bekasi itu sebagai langkah protes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir besar yang terjadi di Perumahan tersebut terjadi hampir setiap musim penghujan. Banjir bandang kerap terjadi saat Sungai Cikeas meluap. Tidak hanya itu, insfrastruktur jalan yang ada di sekitar wilayah Perumahan Villa Nusa Indah 2 dan menjadi akses warga, juga mengalami kerusakan parah. Perbaikan oleh Pemkab Bogor dinilai kuran maksimal dan kerusakan terus berulang.
"Sudah 22 tahun kami tinggal di sini. Tapi perhatian dari Pemkab Bogor, minim," kata Tri.
Di Perumahan Villa Nusa Indah, ada 6 RW dan puluhan RT yang secara administratif masuk dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Bogor. Saat ini, kata Tri, ada 6 RW sudah sepakat untuk pindah secara administratif ke wilayah Kota Bekasi. "Ada sekitar 10 ribu lebih warga yang sudah setuju, sudah melakukan tandatangan sebagai dukungan. Sudah 4 ribu orang yang tandatangan, dan dukungan ini terus bertambah," terang Tri.
Sementara itu, Bupati Bogor, Nurhayanti juga sudah memberi tanggapan. Dia menyampaikan bahwa keinginan warga yang meminta agar wilayah perumahan Villa Nusa Indah 2 menjadi wilayah Kota Bekasi, solusi.
"Jadi artinya, itu adalah hal yang tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah daerah," kata Nurhayanti.
"Karena itu wilayah perbatasan, maka penanganannya oleh pemerintah pusat. Kemudian kita juga sudah meminta ke pemerintah pusat untuk melakukan penangan permanen. Seperti kemarin kan, karena tingginya curah hujan, akhirnya tanggul itu jebol juga," katanya. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini