"Silakan, saya sudah siapkan jawabannya. (SMAN 3 Semarang) belum ke sini. Tapi jika dibutuhkan saya sudah siapkan semua penjelasannya," ujar Rochmat.
Hal ini disampaikan Rochmat di kantornya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jumat (13/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku kepala SMAN 3 Semarang sempat meminta kepadanya untuk diberi akses masuk ke sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Pihak sekolah ingin mengetahui letak kesalahan dalam kasus ini.
"Tapi enggak bisa dong, kalau dibuka di sana. Siapa yang jamin tidak di hack? Yang tanggung jawab siapa? Kalau ada yang dibutuhkan, bisa ke saya. Sudah saya siapkan," ulas Rochmat.
Menjawab dugaan bahwa sistem yang ada tidak mengakomodir sistem SKS Discontinue, Rochmat membantah.
"Sudah kami sesuaikan. Sudah ada on-off nya. Kami menyesuaikan dengan semuanya," imbuhnya.
Menurutnya, sistem yang ada saat ini justru bisa dikontrol pelaksanaannya. Buktinya, kata Rochmat, sistem ini berjalan di berbagai daerah di Indonesia.
"Jadi kalau ada 1 atau dua kasus berarti ada yang salah dengan mereka,"
(sip/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini