"Saya akan pertimbangan ulang lagi untuk pembukaan Banyuwangi-Denpasar karena hal ini penting supaya menjadi akses gateway masuknya turis-turis internasional sehingga satu kali landing langsung setop masuk ke Banyuwangi," ujar Arif kepada wartawan di Pendopo Sabha Swagata, Jl Sri Tanjung, Banyuwangi, Minggu (8/5/2016).
Namun Arif mengaku belum bisa memastikan realisasi dari wacana ini. Pasalnya penambahan rute dari Denpasar menuju Banyuwangi atau sebaliknya masih menemui beberapa kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif menjelaskan pesawat itu baru datang di akhir Mei. Oleh karenanya dia masih dalam tahap mengkaji kemungkinan penambahan rute ini karena berkaitan dengan ketersediaan slot di Denpasar yang juga salah satu bandara yang ramai. Namun dia optimistis penambahan rute ini akan segera terealisasi.
"Saya lagi cek,Β Memang di bulan Mei ini ada penambahan pesawat. Saya harus menunggu pesawat yang dideliver di akhir bulan Mei ini," katanya.
"Saya kira punya kesempatan untuk dipercepat. Karena ini menyangkut slot-slot juga yang ada di Bali, karena Bali ini juga sangat padat tapi saya kira slot untu pesawat kecil masih bisa dimungkinkan," katanya optimis.
Sebenarnya rute Denpasar-Banyuwangi sudah pernah dibuka. Namun karena imbas meletusnya Gunung Ijen dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat penerbangan dengan rute ini ditutup.
Bupati Anas sendiri menyambut positif rencana ini. Terlebih hal ini dipastikan akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi.
"Waktu itu empat kali rombongan bule di Bandara Ngurah Rai tiba-tiba batal terbang (ke Banyuwangi). Akhirnya langsung drop, jadi kendala teknis karena kedua gunung meletus. Kita kaji untuk dibuka kembali. Kita berharap dengan sinergi antar BUMN promosinya jadi lebih bagus apalagi kunjungan wisata kita naik," kata Anas.
(ams/fdn)