Analisis Ahli Neuropsikologi Soal Otak Anak yang Kecanduan Pornografi

Gadis 14 Tahun Diperkosa

Analisis Ahli Neuropsikologi Soal Otak Anak yang Kecanduan Pornografi

Rina Atriana - detikNews
Sabtu, 07 Mei 2016 15:04 WIB
Foto: Rina Atriana/Detikcom
Jakarta - Ahli Neuropsikologi Saraf Ihsan Gumilar kurang setuju penyebab utama pemerkosaan disertai pembunuhan gadis 14 tahun di Bengkulu  karena minuman keras. Ia berpendapat kebiasaan para pelaku menonton tayangan porno sebagai faktor yang tak boleh dikesampingkan.

Hal tersebut disampaikan Ihsan yang juga dosen Psikologi Universitas Bina Nusantara itu dalam diskusi terkait kekerasan seksual di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).

Menurut Ihsan, rekannya yang datang ke Bengkulu dan menemui langsung para pelaku menyebut para pelaku telah kecanduan pornografi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ saya berpikir bahwa miras menjadi triger, bukan jadi faktor utama dalam kasus ini. Meskipun miras yang menyebabkan pemerkosaan itu banyak, tapi adiksi pornografi berbeda. Adiksi pornografi seperti orang pakai narkoba, nagih terus," kata Ihsan.

Ihsan menjelaskan ada bagian otak yang terletak di belakang dahi yang bertugas untuk mengatur atau mengontrol apa yang kita lakukan, termasuk di antaranya menahan keinginan melakukan tindakan seksual.

"Kita dalam tubuh itu ada dopamin namanya. Kalau dirilis kita akan merasa happy, kalau ngedrugs itu dipaksa dopaminnya keluar. Yang terjadi ketika orang adiksi dengan pornografi, tingkat dopamin tadi itu banjir. Kita secara natural bisa mengeluarkan. Tapi begitu dipaksa dengan pornografi, dia kebanjiran," jelas Ihsan.

"Katakanlan kalau orang normal terstimulus dengan seks itu 10, kalau orang yang kebanjiran dopamin tadi bisa naik menjadi 30. Alhasil dia harus mengkonsumsi banyak pornografi sampai titik 30, dan angka itu akan terus menerus naik. Ini yang terjadi pada anak," paparnya.

Ihsan menambahkan anak yang terlalu banyak mengkonsumsi pornografi otaknya dapat rusak. Ketika anak-anak tersebut sudah kecanduan pornografi, dia tidak bisa lagi kontrol dalam dirinya.

"Anak-anak yang kebajiran dopamin tadi, aktivasi otak di belakang dahi itu sangat tidak aktif dibanding anak normal. Alhasil apa, sudah mereka kecanduan dengan pornografi, ditambah, orang kalau konsumsi alkohol, dia tidak ingat dirinya," ujar Ihsan.

"Alkohol itu menekan aktivasi otak yang ada di belakang dahi. Jadi begitu naiknya keinginan seks, ditekan oleh alkohol, orang tidak bisa kontrol lagi sehingga kalau dia lihat stimulus biarpun anak kecil, dia sudah tidak bisa fokus dan logis, dan akan dia sikat," ungkapnya. (rna/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads