Kejadian tersebut bermula ketika korban tengah dalam perjalanan pulang dari sekolahnya. Saat itulah, korban melewati 14 orang yang tengah pesta tuak tersebut.
Korban seketika disergap dan dijadikan pelampiasan nafsu bejat keempat belas orang pelaku, lalu dibunuh. Tujuh di antara para pelaku masih di bawah umur dan sudah disidangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kekejian yang dilakukan para pelaku pada korban:
1. Memperkosa Secara Bergiliran
Polisi gelar barang bukti. Foto: istimewa
|
Para pelaku yang sedang berkumpul, kata Sudarno, melihat korban pulang sekolah sendirian sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka lalu mencegat korban.
"Di situ sepi, kemudian ya terjadilah pemerkosaan itu secara bergiliran," kata Sudarno.
Polisi membekuk pemuda berandalan itu Minggu 10 April 2016.
"12 Pelaku ditangkap tanggal 10 April," kata Sudarno.
2. Mabuk dan Kemudian Membunuh Korban
Para pelaku berdiri di belakang polisi. Foto: istimewa
|
Dari keterangan para pelaku, kata Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno, para pelaku berkumpul sekitar pukul 10.00 WIB lalu mengumpulkan uang untuk membeli tuak. Sebanyak 14 liter tuak yang dibeli kemudian dikonsumsi.
"Pukul 12.00 WIB mereka minum tuak di kebun kemudian keluar nongkrong di pinggir jalan," ujarnya.
"Ya, agak mabuk," kata Sudarno tentang kondisi para pemuda itu.
Y (korban) yang baru pulang sekolah, melintas di depan para pelaku yang mabuk karena minum tuak.
Ketika melintas, Y digoda para pelaku. Satu di antara pelaku mendekati Y mencoba memeluknya. Korban berontak atas bersikap kasar pada para berandalan itu.
Rupanya sikap penolakan Y membuat para pelaku emosi dan memukul Y. Beberapa kali tengkuknya dipukul, yang membuat korban terkapar. Ketika itulah, Y kemudian diperkosa secara bergiliran berulang kali hingga tewas.
3. Meninggalkan Jasad Korban di Kebun
Para pelaku berdiri di belakang polisi. Foto: istimewa
|
Setelah tewas, pelaku malah kembali bergiliran memperkosa Y. Setelah puas, mereka meninggalkan jasad Y begitu saja di kebun tempat mereka mabuk.
"Di situ sepi, kemudian ya terjadilah pemerkosaan itu secara bergiliran. Setelah itu mereka mencekik korban sampai tewas, kemudian (korban) dibuang di situ, ke kebun-kebun," papar Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno.
Setelah tewas, Y dibiarkan dalam semak belukar ditutupi dedaunan. Pada Senin (4/4) warga dan polisi akhirnya menemukan korban dalam kondisi sudah membusuk. Parahnya lagi, di antara pelaku ada yang berpura-pura untuk ikut mencari korban.
4. Tak Menunjukkan Penyesalan, Malah Tertawa-tawa
Para pelaku berdiri di belakang polisi. Foto: istimewa
|
"Mulut saja mengatakan menyesal. Tapi kita lihat dari perangai mereka, sama sekali tidak menunjukkan rasa penyesalan," kata Kapolsek Padang Ulak Tanding (PUT) Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Iptu Eka Chandra dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (3/5/2016).
"Mereka di tahanan malah tertawa. Diperiksa juga kelihatan santai. Sama sekali sikapnya tidak menunjukkan penyesalan. Saya saja geram melihat perangai mereka," imbuh Eka.
Halaman 6 dari 5