Puluhan bus baru itu berjejer rapi di Depo Mayasari Bakti, Jl Bekasi Raya KM 17, Klender, Jakarta Timur, Selasa (26/4/2016). Mereka dicat dengan warna biru muda-putih dengan tulisan 'TransJakarta' yang memenuhi bodi.
![]() |
Terdapat 4 pintu di kanan dan kiri bus untuk keluar-masuk penumpang dan 1 pintu di bagian depan untuk pengemudi. Di bagian dalam bus terdapat kursi berwana biru dan merah untuk penumpang.
Bagian tengah kabin penumpang cukup lebar dengan tiang kuning yang menyangga pegangan tangan. Saat beroperasi nantinya bus ini disebut sanggup mengangkut 111 penumpang.
![]() |
Tempat sampah kecil juga tersedia di ujung tempat duduk penumpang. Tentu saja alat pemadam api ringan juga tampak dekat dengan pintu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bagian pengemudi dilengkapi monitor pamantau CCTV untuk melihat keadaan di dalam bus. Ada juga sebuah mikrofon yang digunakan pengemudi untuk memberi tahu lokasi halte yang akan dituju. Selain itu, terdapat tombol-tombol yang berguna untuk mengatur buka tutup pintu dan mengatur suspensi bus tersebut.
![]() |
Tentu saja kondisi bus-bus pabrikan Swedia tersebut masih mulus. Tak tampak karat, apalagi onderdil yang terlepas, seperti bus-bus jadul TransJ.
PT Transportasi Jakarta sendiri telah lama memiliki bus gandeng Scania. Pada Juni 2015, sebanyak 20 bus gandeng Scania diluncurkan untuk beberapa koridor dan terus bertambah seiring waktu.
![]() |
Pada 18 April 2016, PT Transportasi Jakarta meresmikan armada baru yaitu 600 bus single yang merupakan armada penugasan dari Kementerian Perhubungan dan dioperasikan oleh Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) serta 51 bus gandeng yang dioperasikan Mayasari. Dengan armada baru ini, diharapkan jarak waktu kedatangan antar-bus (headway) akan semakin pendek sehingga penumpang tidak perlu menunggu lama.
Bus Scania dipilih Ahok untuk bus umum karena lebih berkualitas dan awet dibandingkan bus-bus TransJ di era sebelumnya yang cepat uzur. (bag/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini