Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa di Ekuador terjadi pada pukul 06.58.37 WIB. Guncangan kuat dari gampa ini juga dirasakan di sejumlah kota besar, seperti Rosa Zarate, Propicia, Santo Domingo de los Colorados, Guayaquil dan Quito.
Laporan United States Geological (USGS), gempa bumi berkekuatan 7,8 itu pusatnya ada di koordinat 0,371 derajat lintang utara dan 79,940 derajat bujur barat. Tepatnya pada 27 kilometer arah tenggara kota Muisne, Ekuador, dengan kedalaman hiposenter 19,2 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daryono menyebut berdasarkan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di Ekuador dipicu oleh mekanisme penyesaran naik (thrust fault). Dari tataan tektonik dan data hiposenter gempa bumi, diduga kuat kalau gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng.
"Catatan kegempaan Ekuador menunjukkan bahwa hampir seluruh gempa bumi kuat yang terjadi di Ekuador memang disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng. Dalam hal ini, Lempeng Nazca menyusup ke bawah Lempeng Amerika Selatan. Subduksi lempeng ini cukup aktif dengan laju penunjaman 40 β 53 mm per tahun," terangnya.
Gempa yang terjadi di Ekuador kali ini telah memakan banyak korban. Namun berdasarkan catatan sejarah gempa bumi merusak pernah beberapa kali mengguncang Ekuador. Beberapa contoh di antaranya, gempa bumi Riobamba tahun 1797 hingga 8,3 SR yang telah menewaskan hampir 40 ribu orang, gempa bumi Carchi pada tahun 1868 yang berkekuatan 7,7 SR juga menewaskan sekitar 40 ribu orang, gempa bumi Esmeraldas tahun 1906 dengan kekuatan 8,8 SR menewaskan sebanyak 1.000 orang, gempa bumi Ambato tahun 1949 berkekuatan 6,8 SR menewaskan sebanyak 5,050 orang dan gempa bumi Napo pada tahun 1987 berkekuatan 6,9 SR yang menewaskan 1.000 orang. (aws/nrl)