Yusril juga bertemu Abraham Lunggana alias Lulung di Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PKB DKI Jakarta pada Kamis 3 Maret 2016 lalu. Dari sejumlah pertemuan itulah tercetus sebuah rencana, menyatukan kekuatan untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bakal calon yang memiliki elektabilitas tinggi akan diusung bersama.
Kesepakatan itu tercetus atas kesadaran pribadi masing-masing kandidat. "Daripada terlalu banyak orang maju ke Pilgub hasilnya hanya bikin capek. Sudah mengarah ke satu calon saja," kata Yusril saat dihubungi detikcom, Minggu (13/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yusril, partai politik tentu akan mendukung kandidat yang memiliki elektabilitas tertinggi. "Parpol ini akan melihat elektabilitas, orang yang didukung haruslah yang dipastikan akan menang. Kalau tidak akan menang, ngapain didukung," kata dia.
Baca juga: Yusril, Ahmad Dhani, Adhyaksa dan Sandiaga Uno Bersatu Melawan Ahok
Sementara menurut Adhyaksa Dault, angka elektabilitas akan diperoleh dari survei internal dan eksternal. Menjelang batas akhir pendaftaran pasangan cagub dan cawagub DKI, angka elektabilitas itu akan dilihat.
Menurut Adhyaksa, jika elektabilitasnya rendah maka dia akan memberikan dukungan kepada calon yang tingkat keterpilihannya lebih tinggi dari dia.
"Saya realistis. Kalau elektabilitas saya tidak maju-maju, maka (dukungan) akan saya berikan ke yang lebih mampu dari saya," pungkasnya.
(erd/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini