"Jadi Teman Ahok semalam jujur aja mereka datang ke rumah, Amaliya Cs-lah. Dia bawa lawyer macem-macem intinya mereka menyatakan enggak bisa nunggu lagi," cerita Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2016).
Pertemuan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB tadi malam (6/3). Teman Ahok tak bisa menunggu jawaban PDIP terkait keinginan Ahok menggandeng Djarot Saiful Hidayat lewat jalur independen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PDIP sudah oke kalau saya sama Djarot udah oke. Usung oke, karena PDIP utamakan petahana yang memang prestasi baik, terus survei tertinggi. Saya sudah menuhi syarat PDIP," kata Ahok.
"PDIP kan mau usung, dia partai besar ada 28 kursi tapi PDIP juga ngerti Teman Ahok punya idealisme yang baik. Saya tawarkan alangkah baiknya Teman Ahok jadi relawan di PDIP. Tapi Teman Ahok kan enggak yakin sama PDIP," lanjut Ahok.
Teman Ahok mempertanyakan surat usungan PDIP jika benar-benar akan mengusung Ahok. Sementara itu PDIP pun ingin Ahok segera ambil keputusan.
"Ibarat udah naik bus dikasih mobil bagus ke kota ada sopir lengkap, tapi kalian ajak saya naik bus. PDIP kan ibarat mobil itu lengkap semua. Mereka jawab naik bus kan ramai-ramai, kalau mobil mewah kan kami enggak ikut. Mereka juga sepakat ya sudah saya bilang ya sudahlah," ujar Ahok yang akhirnya tetap bersama relawan menempuh jalur independen.
Ahok menyadari risikonya apabila Teman Ahok tak bisa memenuhi persyaratan mendaftarkan calon independen. Masa jabatan mantan Bupati Belitung Timur itu akan berakhir pada Oktober 2017 jika persyaratan tak terpenuhi.
(van/trw)











































