"Itu kan libur nasional ya. Kita akan adakan talkshow ilmiah soal gerhana, mereka harus tahu bahwa gerhana itu fenomena alam yang bisa diteliti, bukan mitos atau takhayul. Mereka bisa belajar sendiri secara langsung," ujar Protokoler Pemprov Bengkulu Ferry Ernez Parera kepada detikcom, Kamis (3/3/2016).
Pemerintah Provinsi Bengkulu awalnya ingin mengundang seluruh siswa tingkat menengah atas dan mahasiswa jurusan sains se-Bengkulu untuk mengamati gerhana bersama. Namun karena pertimbangan kapasitas tempat dan kenyamanan berlangsungnya acara nantinya, Pemprov hanya menyebar 1.000-2.000 undangan ke sekolah dan perguruan tinggi setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah gerhana selesai, para pelajar akan diminta untuk membuat sebuah prakarya yang berkaitan dengan gerhana matahari total. Karya tersebut rencananya akan ditampilkan dalam pameran di sore harinya.
Fenomena gerhana matahari total tahun ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh para pelajar atau pun mahasiswa, baik yang berlatar belakang sains atau pun bukan. Peneliti ITB Premana W Permadi menyebutkan minat masyarakat terhadap dunia astronomi meningkat seiring dengan adanya fenomena gerhana matahari total. Premana berharap euforia itu mengantarkan masyarakat Indonesia bisa lebih menyukai astronomi.
"Respons manusia tidak sesuatu yang biologis, tetapi lebih kepada euforia. Masyarakat Indonesia bisa lebih menyukai astronomi. Tetapi untuk belajar astronomi itu kan kita kembalikan ke mereka," ujar Premana kepada detikcom beberapa waktu lalu. (slh/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini