Roy mengatakan senagaja datang ke Gedung DPR, untuk mengunjungi Fraksi PD. Ia menyatakan perlu mempersiapkan diri sebelum benar-benar kembali di DPR.
"Saya etikanya adalah karena ada banyak komisi di sini saya harus mempersiapkan diri lagi. Kan saya sudah lama, jadi harus belajar lagi," ungkap Roy saat berbincang dengan detikcom di Gedung DPR, Kamis (3/2/2016) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini Ambar yang duduk di Komisi VI DPR disebut sudah tak produktif lagi karena sakit stroke. PD kemudian berencana untuk mengganti Ambar. Roy yang dalam pileg berada di bawah Ambar pun disiapkan untuk menggantikannya.
"Prosesnya sebenarnya sudah lama. Sebenernya saya tidak mau terlalu di blow up karena dari segala sisi entah dari hasil mahkamah partai yang dulu, tadi juga pak Syarief menyampaikan kebetulan tadi ada rapat juga dengan DPP," jelas Roy.
Setelah berkoordinasi dengan partai dan fraksi, Roy pun nantinya akan ditempatkan untuk kembali berada di Komisi I DPR. Tak heran ia terlihat menyambangi ruangan Komisi I di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR.
"Tadi arahannya, mereka sama-sama menginginkan, di fraksi tadi menginginkan (saya) di Komisi I. Kalau ini ke Komisi I main, dulu saya juga di situ. Saya harus tahu diri, orang DPR harus tahu. Jangan masuk kita blank," tutur mantan Menpora ini.
Saat sowan, Roy bersama sejumlah anggota sempat membahas isu-isu yang sedang dibahas di Komisi I. Ia juga sudah memiliki banyak ide untuk memperjuangkan regulasi sesuai bidangnya, yakni soal Teknologi Informasi dan Telematika.
"Saya tanya ke Komisi I apa yang sedang berlangsung sekarang. RUU apa yang sedang dibahas. Mereka sudah mulai masuk tentang RUU ITE, bidang saya," ucap Roy.
"Saya nanti habis RUU ITE kita akan mempersiapkan mendukung pemerintah untuk nanti mempersiapkan RUU Konvergensi dan Telematika sebagai updating dari UU Telekomunikasi No 36 tahun 1999," sambungnya.
Lantas kapan Roy akan benar-benar kembali ke DPR dan mulai bekerja?
"Saya ikut prosedur. Saya nggak pernah mendesak-desa seperti kemarin. Saya tunggu saja dari KPU," kata Roy.
(elz/fdn)











































