Sebenarnya bagaimana soal kunjungan wakil wali kota Bandung itu? Begini ceritanya.
Oded beserta rombongan Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung berniat menggali ilmu dari Pemkot Surabaya. Namun mereka merasa ditolak. Insiden tersebut berlangsung pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oded menerangkan, kunjungan kerja berupa studi banding itu berkaitan peningkatan pajak. Dia dan rombongan ingin belajar soal kesuksesan pendapatan pajak Pemkot Surabaya.
"Jadi yang ingin dipelajari berbagai aspek pajak. Karena kita tahu dapat informasi seperti parkir mereka luar biasa besar pendapatannya. Ya dari berbagai hal mereka (Pemkot Surabaya) lebih baik dari kita (Bandung)," ujar Oded.
Namun ternyata, sambung Oded, seluruh SKPD Pemkot Surabaya malah menolak menfasilitasi keinginan staf Disyanjak Kota Bandung. "Kalau mau kunjungan kerja, kita pasti bikin surat. Surat sudah sampai, cuma disposisi dari ibu wali kota (Risma) hanya berbentuk UMP atau Untuk Menjadi Perhatian," katanya.
"Sehingga semua SKPD (Pemkot Surabaya) tidak ada yang mau menerima kita. Gitu saja," kata Oded.
Kenapa mereka menolak? "Alasannya enggak ada yang jelas," ujar Oded.
Meski begitu, Oden menyatakan tidak mempersoalkan kejadian tersebut. Dia bersama rombongan langsung pulang ke Kota Bandung. "Enggak kecewa. Tapi kita enggak diusir ya," ucap Oded.
Oded pun meminta seluruh SKPD Pemkot Bandung tidak melakukan hal serupa jika rombongan Pemkot Surabaya melaksanakan kunjungan kerja ke Bandung.
"Tidak boleh balas dendam," ucap Oded.
Oded mengaku sudah menyampaikan pesannya tersebut secara langsung kepada seluruh SKPD Pemkot Bandung. Dia berharap insiden penolakan studi banding oleh Pemkot Surabaya tidak menjadi persoalan panjang.
"Saya sudah sampaikan, jangan ada balas dendam. Justru ketika mereka datang ke sini, saya wanti-wanti agar terima dengan baik," ujar Oded. (bbn/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini