Kapal Bakamla yang dengan arahan komandan Letnan Kolonel Maritim Faruq Dedy Subiantoro itu memulai operasi sejak pagi pukul 05.30 WIB dari Batam. Kapal diarahkan menyusuri Selat Singapura yang merupakan perlintasan kapal-kapal barang atau kargo.
"Ini perairan internasional. Jadi banyak kapal-kapal yang melintas di sini," kata Faruq saat berbincang dengan detikcom saat melakukan operasi, Kamis (4/2/2016).
![]() |
Kapal pertama yang dicegat oleh Bakamla yaitu Mitra Bahari di Selat Singapura. Kapal tersebut sempat tidak berhenti ketika diberi peringatan angin gauk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pemeriksaan, seluruh anak buah kapal diminta untuk berkumpul di haluan sementara nahkoda akan diinterogasi mengenai kelengkapan kapal. Hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika petugas melakukan pemeriksaan muatan kapal.
Setelah dipastikan kelengkapan surat dan muatan tidak bermasalah, kapal tersebut diizinkan untuk kembali melintas. Kemudian KN 4801 kembali menyisir perairan hingga ke Selat Durian.
"Biasanya di lokasi ini juga cukup ramai. Banyak kapal-kapal yang melintas," kata Faruq.
![]() |
KN 4801 pun kembali memeriksa sebuah kapal bermuatan barang-barang campur. Kapal itu juga sempat tidak berhenti walaupun telah diberi peringatan angin gauk. Namun setelah dicek seluruh kelengkapannya, kapal tersebut tidak bermasalah.
"Prosedurnya seperti itu, bisa misal kita merapat ke kapal lain atau kapal itu kita minta merapat. Pemeriksaan pengecekan semua dilakukan. Kalau misal tidak ditemukan pelanggaran kita lepas. Kalau memang ada dugaan pelanggaran, kita bisa bawa ke pangkalan terdekat," ucap Faruq.
(dhn/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini