NasDem: Kasus Dita dan Masinton Masalah Pribadi, Tak Terkait Partai

NasDem: Kasus Dita dan Masinton Masalah Pribadi, Tak Terkait Partai

M Iqbal - detikNews
Senin, 01 Feb 2016 16:09 WIB
Foto: Dita dan Masinton (Ilustrasi oleh Mindra Purnomo/deitkcom)
Jakarta - Kasus dugaan penganiayaan anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu terhadap staf ahlinya Dita Aditia Ismawati, disebut berpengaruh pada hubungan NasDem-PDIP. Dita adalah kader Partai NasDem. Namun, hal itu dibantah anggota Dewan Pakar NasDem Taufiqulhadi.

"Ada yang mengatakan bahwa peristiwa ini digunakan atau dipolitisasi oleh Partai NasDem. Kami tidak berminat, tidak ingin dan tidak akan politisasi kasus ini. Ini adalah kasus personal antara Pak Masinton dan Dita," ucap Taufiqulhadi saat dihubungi, Senin (1/2/2016).

Baca juga: Begini Kronologi Pemukulan yang Diduga Dilakukan Masinton Versi Dita

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufiq mengaku sudah mengetahui duduk persoalan peristiwa itu, namun dia menyerahkan kepada Masinton dan Dita untuk diselesaikan secara damai. Jika tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, maka tak soal jika ingin dibawa ke hukum.

"Saya nggak setuju pemukulan terhadap perempuan, tapi biar itu persoalan mereka untuk diselesaikan. Kami berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan oleh mereka. Tapi kalau tidak mau, persilakan ke ranah hukum," ujar rekan Masinton di komisi III DPR itu.

"Tapi yang jelas di balik itu tidak ada kehadiran NasDem atau PDIP," imbuhnya.

Baca juga: Ini Penjelasan TA Masinton Soal Laporan Penganiayaan Dita ke Bareskrim


Sementara terkait Sekretaris DPW NasDem DKI Wibi Andrino yang membantu Dita melapor ke polisi, menurut Taufiq hal itu lebih karena hubungan pertemanan. Bukan dalam konteks NasDem membantu Dita.

"Kalau ingin didampingi ya secara teman, tidak boleh atas nama partai. Sekali lagi itu kasus personal antara Pak Masinton dan Dita," tegas Taufiq sambil menyebut hubungan PDIP dan NasDem baik saja.

(miq/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads