Pesan Berantai Islam Dilarang di Angola Tidak Benar

Hoax or Not

Pesan Berantai Islam Dilarang di Angola Tidak Benar

Salmah Muslimah - detikNews
Kamis, 28 Jan 2016 12:24 WIB
Ilustrator: Zaki Alfarabi
Jakarta -
Isu:

Beredar pesan berantai yang berisi informasi tentang peristiwa di Angola, di mana agama Islam dilarang dan tidak diakui. Selain itu, banyak masjid yang dirubuhkan dan dibakar karena dianggap ilegal dan tak berizin. Pesan itu menyebar secara viral dan meminta umat Islam bereaksi.

Pesan itu berupa poster bergambar seorang tokoh Angola, gambar masjid yang dirubuhkn dan sebuah artikel berbahasa Melayu. Isinya menyebutkan Angola mengharamkan agama Islam karena dianggap bertentangan dengan budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investigasi:

detikcom menelusuri awal pesan tersebut, termasuk media asing yang menuliskan berita tentang pelarangan Islam di Angola. Hasilnya, memang ada sejumlah media asing seperti Al Jazeera, Daily Mail dan International Business Time yang memberitakan hal tersebut. Namun perlu dicatat, kabar tersebut diberitakan tahun 2013 lalu. Sementara untuk tahun 2016 atau 2015 pemberitaan itu hampir tidak ada, kecuali di media lokal Pakistan.

detikcom juga mengontak KBRI di Windhoek, Namibia yang juga merangkap untuk Angola pada Rabu (28/1) malam. Di ujung telepon menjawab Konselur Pensosbud Pramudya Sulaksono. Dia mengaku juga mendapat kabar soal isu itu.

"Akhir 2015 lalu kami ke Angola dan melakukan konfirmasi," jelas Pramudya.

KBRI Windhoek mengontak Kemlu Angola juga imam besar masjid di Angola. Konfirmasi didapatkan, tidak ada pembakaran dan pelarangan Islam.

Menurut Pramudya, isu yang berkembang ini sudah lama, sejak 2013 lalu. Tapi entah mengapa, isu ini muncul lagi di media di Indonesia dan Pakistan, serta beberapa negara Islam.

"Di Angola ini memang sedang berkembang ekonominya. Minyak sedang booming di sini. Mayoritas penduduk di sini Katolik karena pernah menjadi jajahan Portugis, Islam juga ada di bagian utara, serta ekspatriat yang datang," terang dia.

"Isu lama ini sedang diangkat kembali. Kami tegaskan, sudah kami konfirmasi tidak ada pelarangan Islam di sini, Imam Besar Masjid di Angola juga sudah memastikan," tutur dia.


Kesimpulan:

Informasi yang beredar mengenai pelarangan Islam dan pembakaran serta pengrusakan masjid di Angola tidak benar atau hoax. Masalah itu memang pernah terjadi tahun 2013 lalu. Namun saat ini Islam sudah diterima di Angola. (slm/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads