Wacana dukungan kubu Ical terhadap pemerintah sebetulnya sudah muncul sejak lama. Itu ketika Waketum kubu tersebut, Nurdin Halid mengumpulkan para Ketua DPD I di Bali sebelum Rapimnas.
Wacana itu terus bergulir hingga menuai pro dan kontra. Bahkan Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar kubu mereka sendiri, Akbar Tandjung tak menilai positif niatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akbar meminta Ical dkk untuk berbicara kepada parpol yang tergabung dalam KMP atau Koalisi Merah Putih lainnya. Terlebih lagi mengingat Golkar adalah koordinator KMP dan Ical merupakan Ketua Presidium KMP yang notabene adalah kelompok oposisi.
Akbar Tandjung |
Akbar meminta apabila ada dukungan kepada pemerintah, seyogyanya dilakukan pada forum setingkat Munas. Tetapi pada akhirnya, deklarasi itu dibacakan pada forum Rapimnas.
Ical kemudian menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka juga membicarakan maksud dukungan tersebut. Sejak saat itu, kubu Ical makin buka-bukaan menyatakan dukungan terhadap pemerintah.
"Persoalan Golkar sudah selesai, maka barulah kami datang menghadap kepada Bapak Presiden untuk memberikan suatu dukungan dan duduk bersama dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa ini yang sangat sulit seperti sekarang, khususnya yang dikarenakan masalah-masalah yang terjadi di luar negeri," kata IcalΒ usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/1).
Gayung bersambut, PAN yang sudah lebih dahulu mendukung pemerintah langsung mengapresiasi. Begitu pula pihak pemerintah, diwakili oleh Seskab Pramono Anung, yang mengisyaratkan akan menyambut dengan tangan terbuka bagi siapa pun yang mendukung pemerintah.
Tiba akhirnya pada pelaksanaan Rapimnas Golkar. Sekjen Golkar Idrus Marham kemudian menegaskan, dukungan terhadap pemerintah adalah agar politik lebih stabil.
"Di sini kita tidak bicara oposisi atau tidak. Saya katakan bahkan lebih dari itu, untuk kepentingan bangsa, maka kekuatan politik harus bersatu," kata Idrus di sela-sela Rapimnas di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1).
Idrus Marham (berbaju abu-abu) bersama para elite KMP pada 3 Septermber 2015. Foto: dok. detikcom |
"Kami temui Pak Prabowo (Ketum Gerindra Prabowo Subianto) dulu, makan siang di Hambalang. Pak Prabowo bilang bagus," lanjut Idrus.
Deklarasi dukungan akhirnya dibacakan pada penutupan Rapimnas yang berlangsung tadi malam (25/1). Deklarasi itu dibacakan oleh Yorrys Raweyai dan diserahkan oleh Nurdin Halid dan Ical kepada Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, serta disaksikan oleh Wapres JK. Berikut isi deklarasi tersebut:
Berdasarkan keputusan Rapimnas 23-25 Januari tahun 2016 dan sesuai panggilan doktrin karya, siaga, gatra, praja senantiasa berkarya dalam pembangunan serta atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Partai Golkar mendeklarasikan diri mendukung dan bersama pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla, untuk melaksanakan pembangunan nasional di segala bidang demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
Ditandatangani ketua umum Aburizal Bakrie dan sekjen Idrus Marham.
Penyerahan deklarasi dukungan dari Golkar untuk pemerintah. |
Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menkum HAM Yasonna Laoly juga mendampingi Luhut saat menerima deklarasi yang ditulis pada media semacam kanvas. Hujan tepuk tangan lalu menyambut prosesi tersebut.
"Saya sangat hargai dukungan Partai Golkar kepada pemerintah. Karena tujuan pemerintah dan Golkar satu, memajukan bangsa ini dan adil," kata Wapres JK dalam pidato menutup Rapimnas Golkar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat. (bag/bag)












































Akbar Tandjung
Idrus Marham (berbaju abu-abu) bersama para elite KMP pada 3 Septermber 2015. Foto: dok. detikcom
Penyerahan deklarasi dukungan dari Golkar untuk pemerintah.