"Presiden (Joko Widodo) kemarin sampaikan di Rakernas PDIP harusnya menghadapi MEA kita jangan takut, harusnya mereka (negara lain) yang takut. Kita kan jumlahnya lebih besar, SDM lebih banyak, kok takut," ujar Ahok saat memberi sambutan dalam 'Musyawarah Provinsi VII Gakeslab DKI Jakarta' di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/1/2016).
"Mana ada singa takut sama kucing. Kita yang enggak becus dan kompak, ujung-ujungnya duit," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya katakan republik ini rusak karena enggak transparan. Kalau kita transparansi, ada terang terus, pasti kebenaran akan muncul," kata Ahok.
Ahok juga sempat menceritakan kala dirinya mendirikan perusahaan bor minyak di Belitung Timur bersama teman-temannya yang sudah lama ditutup. Usahanya begitu maju hingga membuat investor luar negeri tertarik untuk membeli sebagian saham.
"Australia tawarin appraiser Rp 5 juta (kerja sama). Tapi dasar kita ini orang Indonesia, yang kita pikir ngapain jual ke lu Rp 5 juta. Harusnya kalau bisnis betul Anda lagi di puncak, ada perusahaan asing mau kerja sama Anda terima join. Cukup 30-30 persen ok. Makanya kemampuan dan jaringan kita enggak sehebat dia," terangnya.
Ahok ingin pengalamannya itu bisa dijadikan pelajaran bagi para pengusaha di Indonesia. Dia berpesan jika perusahaan sedang berada dalam masa puncak kejayaan dan ada perusahaan lain yang mau bekerja sama maka lebih baik diterima saja. (aws/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini