"Dia ini sebelumnya sudah bergabung dengan Gafatar. Dan tiga minggu lalu pamit ke keluarga mau merantau. Keluarganya juga tidak tahu apa itu Gafatar," kata Kompol Suwandi, Kapolsek Kasihan Bantul, Selasa (12/1/2015).
Menurut Suwandi, Enjang dan keluarganya pergi dari rumah baru sekitar tiga minggu lalu. Tujuannya pun jelas yakni ke Kalimantan. Namun karena pihak keluarga melaporkan kasus kepergian Enjang beserta istri dan anaknya, pihak kepolisian pun akhirnya melakukan penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil print out itu, polisi tidak menemukan adanya aliran dana. Namun Enjang diketahui memiliki utang 25 juta dan baru dicicil 5 kali. Kali terakhir melakukan cicilan yakni pada tanggal 21 Desember lalu.
![]() |
Penyelidikan lain yang dilakukan polisi menemukan adanya ketidakwajaran dalam keseharian Enjang semenjak bergabung dengan Gafatar. Menurut polisi, Enjang yang merupakan lulusan sebuah perguruan tinggi Islam di Yogyakarta tidak lagi menjalankan ritual keagamaannya.
"Ramadhan lalu, anaknya akan diajak tarawih neneknya tapi dilarang ayahnya. Puasa juga kabarnya tidak dijalankan. Itu kata keluarganya," tambahnya.
Hingga kini, keberadaan lelaki kelahiran Kuningan Jawa Barat ini belum diketahui pasti. Namun polisi menduga, kasus seperti yang dialami dr Rica bisa jadi juga dialami keluarga Enjang. Selain Enjang, satu warga Bantul, Budi Kusdiyanto, juga hilang karena diduga bergabung Gafatar. (trw/trw)