Bagasi otomatis ini diterapkan sejak resminya Bandara Kualanamu pada 25 Juli 2013. Hal tersebut menjadikan Bandara Kualanamu adalah bandara yang pertama di Indonesia dengan menggunakan bagasi otomatis, yang memungkinkan bagasi tak perlu melibatkan tangan porter.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Bagasi otomatis ini diawasi oleh 50 CCTV," kata Junior Manager BHS Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Tri Fajar Parwoto kepada detikcom di lokasi ruang pemeriksaan bagasi, Selasa (5/1/2016).
Fajar menjelaskan, ada 4 jalur check-in. Jalur itu dengan panjang 2 kilometer. Masing-masing jalur tersebut berisi bagasi dan harus melewati pemeriksaan X-Ray. Di X-Ray, apabila bagasi itu tertolak akan tampil di monitor petugas. Setelah pemeriksaan X-Ray, bagasi akan masuk ke satu jalur helixorter.
"Disitu kan ada barcodenya seterusnya dipilah sesuai tujuan dan jenis airlinenya. Kemudian ke area pengumpulan bagasi," terang Fajar.
Selain itu, di terminal Bandara Kualanamu juga terpasang 7 CCTV. Ia menambahkan, bagasi otomatis ini mampu melayani 12 ribu bagasi. Namun, untuk biasanya rata-rata melayani 6 ribu unit bagasi.
Tahun ini, terminal 3 Ultimate akan menerapkan sistem bagasi otomatis seperti ini. Kemudian dilanjutkan ke Terminal 1 dan 2. Ini adalah upaya menghindarkan "tikus-tikus bagasi" dalam jangka panjang.
Halaman 2 dari 1