"Saya baru tahu kalau Metromini 74 (rute Blok M- Rempoa) mogok massal, tapi enggak pusing-pusing banget palingan saya pakai Go-Jek," ujar Ayu yang sedang menunggu angkutan umum di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Senin (21/12/2015).
Ayu mengaku sering takut menumpang Metromini karena sopirnya ugal-ugalan. Tetapi dia sedikit dilema di akhir bulan, alasannya karena kantong menipis sehingga terpaksa dia naik Metromini meski keselamatan terancam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Ayu, Sri juga tidak begitu masalah ketika Metromini mogok. Ibu rumah tangga itu mengaku tidak begitu sering menggunakan Metromini.
"Kalau enggak ada Metromini bisa naik TransJakarta, tapi kan kalau dari Kampung Rambutan ke Blok M naik buswaynya harus pindah-pindah, makanya saya nunggu Metromini. Eh enggak tahunya mogok," ucap warga Kampung Rambutan.
Sri berharap Gubernur DKI Jakarta segera membenahi Metromini. Dia ingin sekali bus umum di Jakarta bagus dan nyaman.
"Kalau bisa jangan ugal-ugalan lagi, serem saya kalau ada sopir yang suka balapan," ucapnya.
Metromini mogok sebagai bentuk protes atas ketegasan Dishub DKI Jakarta mengandangkan 217 armada yang tidak laik jalan. Gubernur Ahok tidak mempersoalkan pemogokan ini karena Metromini telah banyak makan korban jiwa.
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini