Siapakah itu?
"Ya kamu bisa lihat di televisi di manapun. Silakan saja ngomong itu, pengamat-pengamat itu, silakan," ujarnya dengan nada tegas, di Ruang Bima, kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (11/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan pertimbangkan. Memangnya dia saja yang bikin orang lain repot? Saya juga bisa bikin dia repot. Ingat, ada batasnya kesabaran orang. Jadi, dari pertanyaan anda, kenapa Anda tidak bereaksi? Jadi terus terang saya masih melihat gerak maju sampai di mana. Tapi kalau sudah keterlaluan saya pengin tahu dia sampai di mana," tuturnya dengan nada tegas.
Lantas, komentar apa yang membuat Luhut geram?
"Ya menuduh saya ada konspirasi sama mereka," tuturnya.
Luhut menegaskan kepada awak media bila dirinya tidak pernah meminta saham. Tudingan dia ikut persekongkolan dalam kasus 'Papa Minta Saham' ini tak benar.
"Kamu lihat saja tanggal 8 smpai 17.kalau kamu jernih lihat tadi itu. Apa mungkin saya kasih memo tanggal 17 Juni kepada presiden untuk tidak memperpanjang itu sebelum 2019?" paparnya. (hat/dnu)