Ini Rupa Kereta di Jepang Sebelum Dipakai Commuter Line untuk Jabodetabek

Laporan dari Jepang

Ini Rupa Kereta di Jepang Sebelum Dipakai Commuter Line untuk Jabodetabek

Indra Subagja - detikNews
Rabu, 09 Des 2015 07:02 WIB
Foto: Indra Subagja
Tokyo - Bagi Anda pengguna commuter line tentu tak asing dengan kereta-kereta Jepang. Commuter line yang Anda gunakan sekarang adalah kereta layak pakai dari Jepang.

Tapi bagaimana prosesnya sebelum sampai di Indonesia? Ada sejumlah tahapan yang dilakukan, setelah proses panjang hingga tercapai kesepakatan pembelian, proses pengecekan dilakukan.

Dipimpin Manager Evaluasi Sarana KRL Dipo Depok PT KCJ Jamil Farid, pada Selasa (8/12/2015) detikcom diajak mengecek kereta-kereta itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kereta seri 205 atau Nambu Line Naha 39 ini terletak di Dipo Nakahara yang berada di pinggiran Tokyo. Nambu Line ini dibeli PT KCJ dari JR Line. Harganya Rp 600 juta per gerbong.
Pembuatan kereta dilakukan dengan teliti (Indra S/detikcom)

Ini adalah rangkaian terakhir yang dikirim. Total ada 20 kereta yang dibeli di mana 1 kereta terdiri dari 6 rangkaian.

Menurut Yamada dari pihak JR Lines, kereta ini beroperasi terakhir pada 6 Desember 2015 lalu. Kemudian selesai masa tugasnya untuk dikirim ke Indonesia.

Kereta ini beroperasi selama 25 tahun dan setiap harinya di jalur Nambu Lines antara Kawasaki-Tachikawa sepanjang 35 Km melayani 156 ribu penumpang.

Setelah diberi penjelasan rombongan PT KCJ yang dipimpin Jamil, antara lain Vice President Monitoring Perka PT KCJ Agus Barkah Nugraha, Asisten Manager Elektrik Overhoul Manggarai PT KCJ Mashuri, KUPT PT KRL Krew Bogor PT KCJ Joko Susilo, Supervisor PUK KRL Maja Teguh Hendranto, dan Manajer Kesehatan PT KCJ Dani Sodikin, semuanya mengenakan helm dan jaket yang disediakan.

Pengecekan dimulai. Dari bagian atap sampai bagian bawah. Tak lupa AC juga dicek.

"Ini sampai 0 derajat. Tapi nanti di Indonesia kita buat dari 23-26 derajat," tutur Jamil.

Sejumlah penyesuaian nantinya memang harus dilakukan. Antara lain soal pemanas. Karena di Jepang ada musim panas, kereta dilengkapi dengan alat pemanas.
Kondisi bagian dalam kereta, tampak familier? (Indra S/detikcom)

"Kita matikan permanen fungsi pemanasnya nanti, hanya pendingin saja," urai Jamil lagi.

Sejumlah hal ditanyakan tim KCJ kepada bagian teknik JR Lines, mulai dari pengecatan sampai roda kereta.

Kereta juga kemudian dicoba dijalankan sekitar 200 meter untuk dicek. Beberapa warga Jepang ada orang dewasa dan anak-anak dengan HP dan kamera tampak berlari mengejar kereta dari luar pagar rel. Mereka mengabadikan saat terakhir Nambu Lines di Jepang.
Pengecekan dilakukan secara menyeluruh hingga bagian atas (Indra S/detikcom)

Setelah pengecekan lapangan selama 1,5 jam dari ujung depan dalam dan luar, serta atas dan bawah kereta, selanjutnya dilakukan tanya jawab.

Riwayat kereta ditanyakan bagaimana kendala yang dihadapi selama ini. Buku catatan riwayat kereta diberikan pihak JR Lines.

Selama beroperasi hingga awal Desember tahun ini tidak ada kendala yang dihadapi Nambu Lines.
Tak ketinggalan bagian bawah kereta juga dicek secara teliti (Indra S/detikcom)

Ucapan terima kasih kemudian disampaikan pihak Jepang, selama 25 tahun mereka merawat kereta akhirnya berpisah juga dengan Nambu Lines.

"Semoga kereta ini bisa berguna dan bisa dirawat di Indonesia," ucap seorang teknisi dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan seorang penerjemah.

(dra/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads