Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Bawono X juga melihat langsung kondisi kebun bunga yang menjadi fenomenal tersebut. Namun, sayang bunga amaryllis yang oleh warga sekitar disebut Brambang Procot atau juga Puspat (puspa patuk) ini sudah tidak berbunga seperti sebelumnya. Sultan bersama Rektor UGM Dwikorita Karnawati bertemu langsung dengan pemilik bunga Sukadi.
Sultan mengatakan, kebun bunga tersebut bisa dikembangkan menjadi tujuan wisata di Gunungkidul. Sehingga perlu ada penataan kebun untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan juga tidak merusak tanaman bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sultan ingin kebun bunga ini nantinya juga di kembangkan di tempat lain di wilayah Patuk. Sehingga kecamatan Patuk nantinya menjadi tujuan wisata kebun bunga amaryllis untuk DIY.
Sementara itu, pemilik kebun bunga amaryllis, Sukadi mengaku tidak menyangka akan dikunjungi oleh Gubernur yang juga Raja Keraton Yogyakarta. Baginya ini suatu kebanggaan dan di luar perkiraanya. Ini semua berawal dari tanaman bunga yang dirintisnya yang kini menjadi berkah.
Sultan meminta, agar dirinya siap untuk membuat pembibitan yang nanti untuk dikembangkan. Dan ia pun menyanggupinya namun semampunya.
"Saya berharap pada Ngarso Dalem (Sri Sultan), besok kalau musim bunga lagi tahun depan, mau berkunjung lagi kesini. Jadi bisa melihat langsung keindahannya. Kalau sekarang inikan tinggal bekas-bekasnya saja," kata Sukadi.
Di rumah Sukadi yang sederhana tersebut, Raja Keraton Yogyakarta disuguhi makanan khas dari Patuk yakni Sumpil. Sumpil adalah makanan nasi yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk segitiga kemudin direbus lalu dipiris dan didinginkan. Sementara lauknya sayur lombok ijo dengan lalapan tempe bacem dan tahu bacem. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini