"Nanti sebentar lagi saya akan MoU dengan TNI, nanti kita konstruksikan peran Polri di mana, TNI di mana, kami di mana," ungkap Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2015).
Buwas mengatakan dirinya akan membuat instruksi yang menjadikan bandar sebagai musuh negara. Pasalnya bandar dinilai telah menghancurkan generasi bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Faktanya adalah sekarang ada 30-40 orang mati karena narkoba di Indonesia. Sekarang kita harus lakukan upaya langkah tegas, kalau musuh negara itu yang akan dihadapi oleh TNI," sambung jenderal bintang tiga itu.
MoU antara BNN dengan TNI disebut Buwas akan dilakukan dalam waktu dekat. Buwas ingin proses tersebut segera rampung dan bisa menumpas bandar negara dengan bantuan dari TNI dan Polri.
"Kalau TNI yang menangani, TNI akan berpikiran itu musuh negara. Jadi kalau musuh negara dihadapi dengan perang. Doktrinnya perang itu membunuh atau dibunuh, selesai kan persoalan," tuturnya.
"Polri dan BNN sudah menelisik, TNI bisa bantu menangani. Jadi nggak usah berlama-lama karena itu musuh negara. Nggak usah diperiksa lagi sama polisi, langsung aja. Kenapa sih? Wong sama pelaku pembunuhan kok sayang-sayang," ujar Buwas.
Meski meminta bantuan TNI, bukan berarti yang akan diturunkan prajurit dari pasukan khusus. Buwas memastikan bahwa BNN akan memberi izin TNI melakukan tembak di tempat.
"Artinya kalau mereka melawan nggak usah pakai ragu-ragu, karena yang dihadapi musuh negara. Karena kalau musuh negara enggak usah pakai tawar-tawar. Masa pelaku pembunuhan massal diampuni. Itu urusan TNI tapi nggak ada cerita kalau TNI karena TNI itu operasinya operasi perang," papar mantan Kabareskrim itu.
Buwas tidak merasa takut akan pilihannya yang kontroversial tersebut. Ia menyebut bahkan Tuhan saja akan memaafkan jika pembunuhan dilakukan terhadap penjahat seperti bandar yang menghancurkan generasi bangsa.
"Enggak apa-apa (bandar ditembak atau dibunuh). Kalau kita bunuh satu dari pelaku pembunuhan ratusan, kita pasti dimaafkan. Tuhan juga pasti memaafkan," kata Buwas berseloroh.
Saat ini BNN pun sedang mengejar target bandar besar yang sedang merencanakan untuk menyebarkan narkoba ke Indonesia. Pelaku yang akan masuk melalui jalur laut itu sudah dalam bidikan BNN.
"Itu sifatnya rahasia. Masalahnya barang ini belum masuk ke perairan mereka. Kita lagi ikuti. Ya, pakai kapal. Mereka dari negara lain dan ingin masuk Indonesia melalui perairan," ucap Buwas.
Jika bandar besar ini tertangkap, Buwas berjanji akan meledakkan barang bukti di tengah laut. Sama seperti Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Buwas akan meminta bantuan kepada TNI AL untuk meledakkan kapal dan narkoba.
"Jadi ledakin. Kita akan lakukan. Tapi di laut. Kita lihat. Kita kerjasama sama TNI AL. Desember ini pesanan besar, mereka akan kirim barang itu. Sementara akan saya pencegahan di lautan. Itu hadiah tahun baru jika berhasil (ditangkap dan diledakkan)," pungkasnya.
(ear/dnu)











































