Mahasiswi Tertabrak TransJ, Kosasih: Jangan Menyeberang Sembarangan

Mahasiswi Tertabrak TransJ, Kosasih: Jangan Menyeberang Sembarangan

Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews
Jumat, 20 Nov 2015 20:23 WIB
Ilustrasi/Pengendara motor dan mobil menerobor jalur TransJ di kawasan Gatot Subroto, Jakarta (30/3/2015)/Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Seorang mahasiswi Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam & Arab (LIPIA) bernama Annisa Sholihah (22) tewas tertabrak bus TransJ saat menyeberang di jalur busway Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan. Dirut PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih membenarkan informasi tersebut.

"Menurut laporan dan foto di lapangan, mereka menyeberang tidak di zebra cross atau tempat penyeberangan yang benar," kata Kosasih saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (20/11/2015).

Kosasih menerangkan, pengemudi bus yang dioperasikan oleh operator PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM) dengan nomor JTM 064 saat melintas di dekat Gedung LIPIA telah melihat Annisa dan temannya menyeberang. Melihat itu, sopir langsung mengklakson dan menginjak rem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat akan menyeberang, pengemudi bus telah melihat dan menginjak rem sambil mengklakson. Karena diklakson, satu penyeberang berhenti dan yang satu lagi tetap melompati separator dan tetap mencoba menyeberang," terangnya.

"Mungkin karena yang bersangkutan tidak bisa menghentikan langkahnya sehingga yang bersangkutan terus melangkah cepat ke tengah jalur busway. Karena selalu ada jarak beberapa meter antara menginjak rem dan bus benar-benar berhenti maka penyeberang tersebut tetap tertabrak oleh bus JTM 064 meskipun sudah menginjak rem," kata Kosasih.

Menurut Kosasih, bus tersebut berjalan dengan kecepatan normal yakni tidak lebih dari 50 km/jam. Agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini maka Kosasih mengimbau agar para pejalan kaki tidak menyeberang jalur busway sembarangan, melainkan di JPO (Jembatan Penyeberangan Orang).

"Kami sangat menyarankan agar para pejalan kaki sangat berhati-hati dalam menyeberang dan menggunakan zebra cross karena akan semakin banyak bus berjalan di Koridor 6 nantinya," sebutnya.

"Sebenarnya ada pagar pembatas di jalur hijau tengah, tetapi nampaknya ada celah yang dibuat oleh orang-orang yang menyeberang," kata Kosasih.

Dia pun menyebut pihaknya akan membangun JPO atau fasilitas penyeberangan lainnya di dekat area tersebut karena berdasarkan laporan yang diterima kawasan tersebut merupakan rawan kecelakaan.

Kosasih pun meminta pihak JTM untuk bertanggung jawab penuh apabila hasil pemeriksaan membuktikan bahwa tabrakan tersebut disebabkan oleh kelalaian pengemudi. Manajemen Trans Jakarta juga sedang menyelediki hal tersebut.

Kosasih menyampaikan pihaknya berbela sungkawa atas kecelakaan tersebut. Dia juga berharap pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk membangun JPO dan fasilitas penyeberangan. (aws/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads