![]() |
Deni bersandar pada argumen kuat, IMB dan segala macam surat dia miliki, jadi tidak ada masalah. Dia pun siap bermusyawarah dengan warga yang menolak dengan menembok di depan gerbang rumahnya.
"Belakang rumah ini kan jalan Mawar, tadinya rumah ini menghadap jalan itu. Kemudian tembok ini ditutup, pos satpam itu mepet di pintu gerbangnya terus dipindah, tadinya ukurannya 1,5 kali. Pos satpam itu dipindahin ke tengah jalan. Ini tembok pembatas perumahan (nunjukin batas-batas rumah). Dia mau ngadep Jl. Mawar silakan tapi jangan masuk kompleks. Tanah kompleks itu tanah warga," jelas Penny Firmansyah (58), warga Bukit Mas yang ditemui di depan rumah Deni, Selasa (3/11/2015).
Pertengahan Oktober, tembok rumah dibongkar oleh Deni dengan disaksikan Ketua RT 01 dan Ketua RW 015 yang menaungi Perumahan Bukit Mas. Namun akhir Oktober, warga kembali menembok rumah Deni.
![]() |
"Kita beli rumah mahal bandingin di sebelah tembok beda harga. Pihak developer kita sudah nggak aktif semua sudah diserahkan ke warga," terang Penny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kita warga ini sudah keluar biaya pribadi masing-masing untuk kelestarian lingkungan kita, untuk kenyamanan kita bersama," tutup dia. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini