Tidak lama kemudian, tiga orang polisiΒ datang menghampiri. Mereka menanyakan perihal sepeda motor yang didorong Aiman.
"Saya tidak percaya begitu saja kalau mereka polisi. Lalu saya minta agar mereka menunjukkan kartu anggota (KTA). Tapi bukannya memperlihatkan kartu anggota, saya malah ditodong menggunakan senjata api," jelas Aiman kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak memperlihatkan kartu anggota, malah menodong saya menggunakan senjata api. Jangan-jangan mereka ini begal yang ingin merampas sepeda motor. Ya saya membela diri dan menyerang mereka," tambah Aiman.
Mendapat serangan, tiga polisi yang ternyata anggota Buru Sergap (Buser) ini langsung melumpuhkan dan memborgol Aiman. Sang pendekar remaja ini pun dibawa ke markas Polres Batanghari.
"Sekitar pukul 4 subuh saya dibawa ke Polres, dimasukkan ke dalam sel tahanan, dan saya sempat dipukuli polisi," kata Aiman seraya memperlihatkan sejumlah luka-luka di tubuhnya.
Beberapa jam kemudian, ayah Aiman datang ke Polres Batanghari dan menunjukkan surat menyurat sepeda motor Aiman. Karena tidak ada bukti bahwa sepeda motor tersebut hasil pencurian, Aiman dilepaskan.
Tidak terima atas penangkapan dan dugaan pemukulan yang dialami anaknya, ayah Aiman berencana menuntut polisi.
Kasat Reskrim Polres Batanghari AKP Ghulam Nhabi menyatakan penangkapan yang dilakukan anggotanya sudah sesuai prosedur.
"Awalnya, ada laporan dari warga ke kantor polisi yang curiga dengan remaja yang mendorong sepeda motor jam 3 dini hari. Warga tersebut curiga yang dilihatnya adalah maling yang sedang membawa sepeda motor hasil curian," ungkap Ghulam Nhabi kepada detikcom, Senin (2/11/2015).
Buser ditugaskan melakukan pengecekan ke lokasi yang dilaporkan warga. "Petugas mendapati orang yang dicurigai ini. Petugas sudah mengatakan dirinya polisi, tapi dia tidak percaya dan kemudian menyerang anggota kami. Akhirnya kami amankan ke kantor," ujarnya.
Polisi melepaskan Aiman karena keluarga datang menunjukkan surat menyurat sepeda motor tersebut. "Karena dia bisa membuktikan bahwa kendaraan itu adalah benar miliknya, maka kami wajib melepaskannya," ucapnya.
Ghulam membantah anggotanya memukul Aiman. Dokter sudah melakukan pemeriksaan dan tidak menemukan bekas-bekas pemukulan di tubuh Aiman.
"Tidak ada itu (pemukulan). Bisa dicek di CCTV. Selama di kantor Polres, kami memperlakukan dia (Aiman) dengan baik," tegasnya. (try/try)