"Salam Indonesia Raya! Jadi kalau kami sampaikan salam Indonesia Raya jawabnya, Gerindra!" kata juru bicara Gerindra di Banggar DPR Wilgo Zainar di Ruang Sidang Banggar DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10/2015) malam pukul 23.00 WIB.
Hampir seisi ruangan cekikikan melihat dan mendengar Wilgo Zainar mengkomando orang-orang di ruang rapat. Jelas, ruang rapat tak hanya diisi anggota dari Gerindra saja, melainkan ada 9 fraksi lain juga. Toh ada saja yang mematuhi komado Wilgo itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah mencermati pelaksanaan APBN-P 2015, Fraksi Partai Gerindra berpendapat kinerja pemerintahan Jokowi-JK tidak satupun mencapai target. Bahkan jauh di bawah target," kata Wilgo.
Yang dia soroti secara retrospektif ini adalah target penerimaan pajak yang tak tercapai, lemahnya pengelolaan APBN-P sehingga mengakibatkan peningkatan angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen, dana desa yang rendah terserap, realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) yang rendah, hingga soal penanganan bencana kabut asap yang dinilai gagal.
Kini untuk APBN 2016, Gerindra menolaknya. Target penerimaan pajak dinilai tidak realistis. Secara umum, pemerintah dipandang Gerindra bisa menggunakan APBN tahun lalu saja bila APBN 2016 tak diterima.
"Dengan ini, Fraksi Partai Gerindra menyatakan menolak RAPBN 2016. Sekali lagi, menolak RAPBN 2016," ujarnya. (dnu/bag)