Beralasan Jalani Ritual, 8 Pendaki Menolak Dievakuasi dari Puncak Lawu

Beralasan Jalani Ritual, 8 Pendaki Menolak Dievakuasi dari Puncak Lawu

Muchus Budi R. - detikNews
Rabu, 21 Okt 2015 16:57 WIB
Gerbang Pendakian Gunung Lawu (Foto: Inam Tohari/dok detikcom)
Karanganyar - Kebakaran hutan di Gunung Lawu terus meluas hingga ke kawasan sisi barat atau Jawa Tengah. Petugas berusaha melakukan sterilisasi dengan mengevakuasi seluruh pendaki yang masih tertahan di atas untuk meminimalisasi bertambahnya korban. Namun 8 pendaki hingga saat ini masih menolak turun dengan alasan masih melakukan ritual di kawasan puncak untuk menyambut bulan Suro.

Upaya keras Tim SAR untuk membujuk mereka turun, tetap sia-sia saja. Padahal areal hutan yang terbakar semakin meluas. Jika sebelumnya areal yang terbakar hanya terjadi di kawasan Magetan, Jatim, saat ini api sudah merembet ke areal hutan di kawasan Karanganyar, Jateng. Bahkan terpantau ada titik api baru di kawasan Jogorogo, Ngawi, Jatim.

"Ada delapan yang tetap tidak mau turun. Mereka tetap bersikeras melanjutkan ritual tertentu di kawasan puncak untuk menyambut bulan Suro. Kami akan segera melaporkan perkembangan ini ke Posko induk. Memang saat ini areal tempat mereka bertahan masih aman namun kebakaran sewaktu-waktu bisa saja bertambah luas," ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek yang diperbantukan ke Lawu, Supriono, Rabu (21/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian ada juga pendaki yang bisa memaham situasi. Setidaknya ada tujuh pendaki yang semula juga bertahan menjalankan ritual di kawasan puncak, akhirnya bersedia turun memenuhi ajakan petugas yang menjemputnya.

Ketujuh pendaki tersebut akhirnya dievakuasi melalui jalur pendakian via Candi Cetho di Kecamatan Jenawi, Karanganyar. Langkah tersebut ditempuh karena dua jalur pendakian utama, yaitu Cemorosewu di Plaosan dan Cemorokandang di Magetan, ditutup karena areal hutan di kawasan itu mengalami kebakaran.

Supriono mengatakan ketujuh pendaki itu semula bertahan di sekitar Puncak Hargo Dumilah dalam kondisi sehat. Karena itulah proses evakuasi bisa berjalan lancar meskipun memakan jarak tempuh yang jauh lebih panjang dibanding lewat jalur pendakian utama. Mereka membutuhkan waktu perjalanan 3,5 jam jalan kaki dari puncak hingga Candi Cetho.

Salah satu pendaki, Agustinus, memaparkan bahwa dirinya memulai pendakian pada hari Minggu pagi melalui Pos Cemorokandang, ketika kebakaran hutan di Lawu belum terjadi.

"Kami sedang menjalankan acara khusus di Lawu. Kami naik saat belum ada kebakaran dan tahu kebakaran setelah berada di Hargo Dumilah. Meskipun lokasinya masih aman dari kebakaran, saya memutuskan ikut turun ketika dijemput petugas," ujar pendaki asal Wonogiri tersebut. (mbr/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads