Dulu Beli Sekarang Jual, Misi Membawa Buku Indonesia ke Pasar Dunia

Laporan dari Frankfurt Book Fair 2015

Dulu Beli Sekarang Jual, Misi Membawa Buku Indonesia ke Pasar Dunia

Rachmadin Ismail - detikNews
Sabtu, 17 Okt 2015 13:25 WIB
Foto: Rachmadin Ismail/detikcom)
Frankfurt - Sebagai tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia kini tak hanya membeli hak cipta dari negara lain. Beberapa karya penulis Indonesia sudah ada yang dibeli hak ciptanya oleh sejumlah negara. Peluang bagi Anda para penulis buku untuk melebarkan sayap hingga ke mancanegara.

Nung Antasana, Direktur Hak Cipta Internasional dari Borobudur Agency mengatakan, buku-buku Indonesia kini mulai diminati penerbit asing. Sejak 2013, sedikitnya dia mencatat ada 200an buku yang sudah terjual hak ciptanya ke sejumlah negara.

Khusus untuk ajang FBF 2015, Nung mencatat beberapa penerbit yang menyatakan minatnya pada karya-karya Indonesia. Meski belum jelas nilai kontrak dan jumlahnya, Nung mengatakan beberapa karya yang diminati adalah sastra yang berlatar isu feminisme, buku anak dan ilustrator gambar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Khususnya ilustrator, mereka kekurangan dan Indonesia jadi pengasil. Dipakai penerbit besar sampai studio-studio besar. Kalau buku anak mengenai hal-hal praktis yang diketahui anak," imbuhnya.
Nung Antasana saat diwawancarai wartawan (Rachmadin/detikcom)


Pria yang sudah berpengalaman di berbagai ajang pameran buku internasional ini menegaskan, agar sebuah karya bisa terjual di luar negeri tentu saja harus memiliki kualitas yang bagus. Bagi ilustrator, harus juga disiplin dan menepati janji.

"Ini adalah world of mouth. Kalau anda menjanjikan sesuat harus dipenuhi. Bersaing di dunia internasional tidaklah mudah," terangnya.

Bila sebuah buku sudah tersedia dalam edisi bahasa Inggris, maka menjualnya pun, kata Nung, akan jauh lebih mudah. Dia yakin, ke depan buku-buku Indonesia bakal banyak yang beredar di toko-toko buku internasional.

"Anda bisa menjualnya sendiri, atau lewat literacy agent, atau lewat penerbit, yang penting karyanya harus bagus," pesannya.

Di ajang book fair 2015 ini, memang digelar beberapa acara bisnis antar penerbit. Salah satunya CEO Trading, sampai acara match making antar penjual. Mereka berkumpul dalam satu forum, saling memperkenalkan diri, lalu bertukar informasi produk masing-masing.

Selanjutnya, mereka akan saling mengontak untuk membeli atau tidak hak cipta dari sebuah karya. Proses ini diinisiasi oleh Nung dan tim.

Sebagai informasi, khusus acara Book Fair, sejauh ini ada 142 buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. 53 Di antaranya buku fiksi, 7 buku anak, sisanya sejarah, seni, catatan perjalanan dan lain-lain. (mad/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads