![]() |
Dikutip dari situs pribadinya, Beng menyebut dirinya sebagai seorang peminum kopi yang 'taat'. Tak heran, karya-karyanya banyak berkisah seputar kopi. Sebelum Mencari Kopi Aceh, dia sudah membuat komikstrip bertajuk '101 canda kopi'.
![]() |
Saat presentasi, Beng lebih banyak ditanya soal alasannya menulis kopi Aceh. Salah seorang pengunjung menanyakan, kenapa kopi Aceh yang dipilih?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Beng penasaran dengan kopi Aceh yang selama ini mempunya reputasi sangat bagus di kalangan pecinta kopi. "Kopi Gayo enak, kopi Aceh selalu terdengar enak. Apa betul? saya ingin membuktikannya," imbuh Beng yang juga seorang pengajar di sekolah pembuatan komik ini.
![]() |
"Saya ingin mengubah bahwa komik Indonesia, bisa dibeli oleh orang Indonesia sendiri," harapnya.
Canda dan Kritik dalam Komik
Empat pembuat komik handal asal Indonesia, Is Yuniarti, Aji Prasetyo, Karisma jati dan Muhammad 'Mice' Mirsad, unjuk kebolehan di arena Island of Images Paviliun Indonesia. Mereka membuat komik dadakan berdasarkan tema tertentu, secara bergantian.
Aji Prasetyo berkolaborasi dengan Is Yuniarto menghadirkan realita Pulau Nusa Kambangan. Mereka menyindir perihal suap di penjara paling menakutkan di Indonesia itu. Proses pembuatannya hanya memakan waktu beberapa menit saja. Namun isi komik sudah bisa bercerita banyak.
"Istilah halal tidak hanya berlaku untuk makanan, tapi juga uang di Indonesia. Apakah uang itu halal atau tidak? Apakah dari korupsi?" demikian penjelasan soal cerita komik tersebut.
![]() |
Salah satu pengunjung asal Jerman, Gisela Fischer mengungkapkan kekagumannya terhadap karya spontan mereka. "Saya terpukau, meski berasal dari genre berbeda, mereka bisa kompak menghasilkan ide yang segar," ucapnya.
(mad/faj)