Tentang Tim Preman 12 dan Harta Kades Hariyono dari Pasir Berdarah

Pembunuhan Salim Kancil

Tentang Tim Preman 12 dan Harta Kades Hariyono dari Pasir Berdarah

Bahtiar Rivai - detikNews
Selasa, 06 Okt 2015 16:11 WIB
Foto: Bahtiar Rifai
Jakarta - Kades Selok Awar-awar Hariyono sudah ditetapkan sebagai tersangka penambangan pasir ilegal dan otak pembunuhan Salim Kancil. Dia nekat menghabisi nyawa Salim karena 'bisnis' pasirnya terganggu. Darah yang harus dibayar demi pundi-pundi harta.

Hariyono terpilih menjadi kepala desa pada tahun 2006. Dua tahun menjabat, Hariyono mulai kreatif mencari uang. Karena Selok merupakan desa tambang pasir, Hariyono pun memungut kutipan kutipan terhadap setiap truk pengangkut pasir. Setiap truk yang lewat dikenai pungutan Rp 15 ribu. Alasannya untuk mengisi kas desa.

Pria berkumis itu lantas melegalkan pungutan dengan menerbitkan peraturan desa. Untuk menjaga pungutan tetap langgeng, Hariyono menggunakan kelompok preman yang dinamai Tim 12. Tim yang disebut ajudan desa itu merupakan bagian dari tim sukses Hariyono saat maju dalam pemilihan kepala desa untuk periode kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim 12 dan tersangka pembunuhan Salim lainnya


Tim tersebut dibentuk untuk menyerang secara fisik kubu lawan yang berbuat curang. "Pak, ada yang kasih uang. Nah, langsung serang, begitu lo," ujar Mulyadi yang pernah ditawari masuk Tim 12.

Sukses terpilih kembali, Hariyono menambah tugas untuk tim 12. Para preman itu menjaga portal-portal tempat truk keluar masuk mengangkut pasir dari Watu Pecak. Ada tiga portal yang dijaga oleh tim 12. Dua di antaranya berada di luar Desa Selok Awar-awar. Tarif yang dikenakan pun naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 35 ribu.

Aktivis tambang Lumajang, Arysad Subekti, mengatakan apabila dalam sehari saja ada 300 truk yang melintasi portal, setidaknya Hariyono bisa mengeruk Rp 10 juta. Tidak sembarang orang bisa melewati portal yang dijaga ketat tersebut, bahkan petugas Perum Perhutani.



"Mulai jalan utama ke lokasi saja kami susah. Mau motret-motret juga susah," kata Misbakhul Munir (42), Wakil Adiministrator Perhutani Sub-Kesatuan Pemangkuan Hutan Lumajang, kepada majalah detik.

Usaha tambang pasir makin lancar dengan keberadaan Desir sebagai pemimpin tim 12. Desir merupakan ketua LSM Desa Hutan. Dia punya wewenang kerjasama dengan Perhutani untuk mengelola hutan. Tim 12 pimpinan Desir inilah yang menghabisi nyawa Salim di depan banyak orang dan menganiaya Tosan sampai kritis. Mereka sudah menjadi tersangka bersama dengan Hariyono sebagai otaknya.

Seiring waktu, Hariyono makin serakah. Dia tidak hanya mengenakan pungutan terhadap truk pasir, namun juga melakukan penambangan ilegal sendiri. Satu dump truk pasir dihargai Rp 270 ribu.

"Tim 12 yang mengeruk. Satu hari itu 300 truk. Satu truk paling sedikit membawa 12 ton," ujar Sapari, rekan Salim di Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok Awar-awar.

Dengan angka tersebut, Hariyono bisa mengeruk uang cukup besar setiap bulannya. Tak heran, dia kini memiliki rumah paling mentereng di desa tersebut.



***

Tulisan selengkapnya bisa dibaca gratis di edisi terbaru Majalah Detik (Edisi 201, 5 Oktober 2015). Edisi ini mengupas tuntas "Pasir Berdarah Lumajang". Juga ikuti artikel lainnya yang tidak kalah menarik, seperti rubrik Nasional "Coblos 'Setuju' atau 'Tidak'", Internasional "Rusia Datang, Assad pun Tenang", Ekonomi "Oleh-oleh Lawatan ke Arab", Gaya Hidup "Kulot, Old Fashion tapi Keren", rubrik Seni Hiburan dan review Film "Magic Mike XXL", serta masih banyak artikel menarik lainnya.

Untuk aplikasinya bisa di-download diΒ apps.detik.comΒ dan versi Pdf bisa di-download diΒ www.majalah.detik.com. Gratis, selamat menikmati!!Β Β  (mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads