Para pengungsi yang sudah ditampung selama beberapa bulan ini membawa keluar semua pakaian dan barang-barang mereka. Para imigran ini kemudian berjalan kaki meninggalkan lokasi penampungan sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (29/9/2015).
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Anang Triarsono, mengatakan, imigran Rohingya tersebut meninggalkan tempat penampungan setelah adanya kabar pelecehan seksual terhadap sejumlah perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anang, sehari sebelumnya sembilan pengungsi berusaha kabur dari kamp pengungsian. Aksi mereka berhasil digagalkan warga sekitar. Mereka kemudian dikembalikan ke tempat penampungan.
"Setelah mereka kembali, mereka kemudian memprovokasi teman-temannya dengan isu bahwa ada imigran perempuan diperkosa," ungkapnya.
Empat perempuan yang disebut mengalami pelecehan seksual kemudian dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Polisi juga masih menyelidiki dugaan pemerkosaan tersebut.
Upaya para pengungsi ini untuk kabur berhasil digagalkan polisi. Mereka kemudian kembali ke kamp penampungan dengan pengawalan personel Polres Lhokseumawe. Hingga saat ini, masih dilakukan pengecekan dan pendataan ulang terhadap pengungsi tersebut.Β Β
(fdn/fdn)











































