"Pada awalnya kami sedikit kesulitan karena tidak ada saksi yang melihat, dan rekaman CCTV juga buram," terang Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti kepada media di Jakarta, Senin (28/9/2015). Metode CSI atau crime scientific identification (CSI) digunakan kepolisian. Dengan menganalisa bercak darah yang ditemukan.
Untuk diketahui, pada saat terjadinya pembunuhan, lampu di area parkir Mal Senayan City sedang mati. Namun CCTV masih merekam detik-detik kedatangan tersangka ke mal karena sudah tersetting auto saving.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, dari hasil olah TKP, polisi sudah yakin jika kematian korban merupakan suatu tindak pidana. Tewasnya korban dengan luka tusukan di bagian punggungnya, menjadi analisa polisi jika korban dibunuh.
"Berdasarkan keterangan saksi, ada handphone korban yang hilang dan uang di loket parkir. Sehingga saat itu kami menduga korban dirampok lalu dibunuh pelakunya," ungkapnya.
Namun, tidak ada saksi mata yang melihat atau pun mendengar kejadian tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Petunjuk rekaman CCTV pun sangat minim untuk menuntun kepada pelakunya.
"Hingga kemudian kami olah TKP, kami sketsa lokasi dimana korban ditemukan tewas tergeletak di parkiran, dan dari hasil Inafis ditemukan ada jejak sepatu yang menginjak darah korban di TKP. Dari situ kami mulai penyelidikan pelakunya," paparnya.
Setelah berhari-hari, polisi kemudian berhasil mendapatkan kembali handphone BlackBerry Curve milik korban dari seorang saksi. Kepada polisi, saksi tersebut mengaku membeli handphone tersebut dari tersangka.
Sementara itu, kanit V Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Buddy Towoliu menambahkan, setelah mengamankan saksi,Β polisi kemudian menelusuri tersangka ke Mal Senayan City-apakah pernah tersangka bekerja di mal tersebut-sebab polisi saat itu sudah menduga jika pelaku sudah mengetahui seluk-beluk TKP.
"Ternyata benar tersangka pernah bekerja di situ, tetapi sudah dipecat. Kemudian kami dapatkan alamatnya, hingga akhirnya kita tangkap yang bersangkutan di rumahnya di Sawangan, Depok," tutur Buddy.
Polisi yang kemudian mendapatkan alamat tersangka, berhasil mengamankannya di rumahnya di Sawangan, Depok pada Miggu (27/9) siang. Saat ditangkap, tersangka membantah telah membunuh. Tetapi, polisi sudah mengamankan sepatu bernoda darah di telapaknya milik tersangka.
"Kita juga berhasil menemukan helm yang ada noda darah korban. Setelah kita tes DNA, darah tersebut cocok dengan darah korban," ungkapnya. (mei/dra)