Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mempertanyakan parameter yang digunakan dalam penelitian itu. Pasalnya, belum ada data empiris mengenai jumlah kematian akibat polusi udara di Indonesia.
"Prinsip kita menghormati evaluasi yang mereka lakukan. Sebagai informasi sepanjang data hasil evaluasi kualitas udara perkotaanΒ selama beberapa tahun terakhir ini di IndonesiaΒ cukup bagus, kecuali hanyaΒ parameter hidrokarbonΒ (HC)Β di mana padaΒ 17 dari 45 kota yang dipantauΒ di IndonesiaΒ padaΒ Β posisi melebihi Baku Mutu Udara Ambien atau ambang batas," kata Menteri Situ, Minggu (27/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya belum punyaΒ data bahwa kematian karena polusi udara tersebut. Kami harusΒ check dulu. SayaΒ juga ingin tahu metode evaluasi yang mereka pakai dalam melakukan evaluasi tersebut dan mereka memakaiΒ parameterΒ apa saja dan ambang batas seperti apa dan lain-lain," jelas Siti.
Β
"Dalam kaitanΒ kualitas udara akibat kebakaran hutan/lahan memang kenyataan bahwa sejak awal September laluΒ Β Β dengan metode PM10 tercatat beberapa kota di Indonesia berada di atas Baku Mutu melalui data ISPUΒ (Indeks StandardΒ PencemaranΒ Udara) selama ini. Jadi kalau ukurannya kualitas udara dalam sebulan terakhir ini (akibat kebakaran hutan/lahan) bisa dipahami data yang mereka tampilkan. Tapi itu tidak mencerminkan kondisi kualitas udara secara keseluruhan di Indonesia," tegasnya.
Berdasarkan laporan Bloomberg (bloomberg.com) angka kematian akibat polusi udara sudah teramat tinggi akhir-akhir ini, dan terus meningkat. Pada 2010, sekitar 3,3 juta orang di seluruh dunia meninggal hanya karena menghirup debu-debu kecil yang berterbangan di udara dan diperkirakan jumlah ini akan berlipat ganda pada 2050. Hal ini diketahui dari beberapa studi tentang polusi ruang udara terbuka dan penyebabnya.
Para peneliti menggunakan data kandungan kimia terbaru, tingkat kesehatan, dan perekonomian untuk mengukur efek polusi udara pada satu negara. Hasilnya, perbedaan dalam sektor perekonomian sangat berpengaruh dengan buruknya tingkat kesehatan di seluruh dunia.
Berdasarkan penelitian itu kemudian dibuat ranking negara dengan tingkat polusi paling mematikan. Tingkat polusi udara di Indonesia berada pada peringkat ke-8 paling mematikan, dengan rata-rata kematian sebesar 50.000 jiwa. Hal ini jauh lebih 'baik' dari Tiongkok dengan total rata-rata 1,3 juta jiwa setiap tahunnya.
Berikut adalah daftar 15 negara dengan tingkat polusi paling mematikan berdasarkan laporan Bloomberg:
1. China
2. India
3. Pakistan
4. Bangladesh
5. Nigeria
6. Rusia
7. Amerika Serikat
8. Indonesia
9. Ukraina
10. Vietnam
11. Mesir
12. Jerman
13. Turki
14. Iran
15. Jepang
(Hbb/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini