Ada Kabar OPM Minta Barter 2 Sandera di Papua Nugini dengan Temannya

Ada Kabar OPM Minta Barter 2 Sandera di Papua Nugini dengan Temannya

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 14 Sep 2015 06:50 WIB
Foto: Dhani Irawan
Jakarta - Menurut informasi yang beredar, oknum Gerakan Separatis Papua Bersenjata yang menyandera 2 penebang kayu di Papua Nugini meminta barter. Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini disebut menuntut 2 temannya yang ditahan polisi di Papua dibebaskan.

"Memang ada beberapa tuntutan. Mungkin salah satunya itu," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Teguh Puji Rahardjo kepada detikcom, Senin (14/9/2015).

Teguh pun memperkirakan, penyanderaan ini juga terjadi sebagai buntut dari permintaan kelompok OPM saat ada acara pacific interland forum (FIF) beberapa waktu lalu. OPM meminta agar isu-isu kemerdekaan Papua dibawa dalam forum tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa jadi karena kegagalan saat FIF kemarin. Kan negara-negara pasific melaksanakan acara dalam rangka pembangunan bidang ekonomi. Dari kelompok sebelah ini (OPM), meminta dimasukkan soal HAM, kemerdekaan Papua Barat, tapi itu tidak bisa karena forum kaitannya dengan perekonomian," jelas Teguh.

Saat ini TNI sendiri melalui Konsulat RI dan atase pertahanan di Papua Nugini masih terus berkoordinasi dengan PNG Army dan pemerintah setempat. Menurut Teguh, negosiasi masih dilakukan oleh tentara Papua Nugini.

"Itu sudah masuk wilayah PNG jadi TNI tidak masuk. Tapi kami tetap standby di perbatasan. Kami terus berkoordinasi dengan pasukan angkatan bersenjata PNG melalui Konsulat dan athan (atase pertahanan). Athan juga terus mendesak PNG Army agar sandera bisa segera dibebaskan," Teguh menuturkan.

Peristiwa ini berawal dengan terjadinya penembakan terhadap 4 pekerja penebang kayu di kampung Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, Rabu (9/9). Satu orang tewas akibat kejadian ini, satu orang berhasil kabur dan 2 lainnya dibawa OPM hingga melewati perbatasan. Yakni tepatnya diΒ  wilayah Skouwtiau, Papua Nugini. (elz/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads