Wanita Bernama Mati: Saya Lahir di Jurang Tempat Sembunyi dari Pembantaian

Wanita Bernama Mati: Saya Lahir di Jurang Tempat Sembunyi dari Pembantaian

Ghazali Dasuqi - detikNews
Rabu, 09 Sep 2015 18:18 WIB
Foto: Ghazali Dasuqi
Situbondo - Wanita di Situbondo, Jawa Timur, ini lahir dengan nama Mati. Dia tak pernah gusar dengan namanya, meski latar belakang pemberian nama cukup mengerikan.
Β 
Pemberian nama Mati bukan tanpa alasan. Disebut-sebut, pemberian nama Mati oleh kedua orang tuanya, yakni pasangan Marin - Ambasi, karena bayi Mati terlahir di era pembataian silam sehingga banyak warga yang mati akibat dibantai.

"Menurut cerita orangtua sih begitu. Saya tidak tahu pembantaian apa. Saya juga tidak pernah mempermasalahkan pemberian nama itu. Warga dan para tetangga sudah terbiasa dengan nama saya," kata Mati di rumahnya, Dusun Palangan Barat Desa Palangan Kecamatan Jangkar, Rabu (9/9/2015).

Dari cerita orang tuanya, Mati juga mengetahui, dirinya terlahir di sebuah jurang di sekitar rumahnya, tempat ayah dan ibunya dulu bersembunyi dari aksi pembantaian. Namun, Mati tidak bisa mengisahkan secara detail seperti apa proses persalinan ibundanya di jurang tempat persembunyiannya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau itu saya tidak tahu. Hanya cerita kalau saya lahir di jurang tempat persembunyian. Karena dulu katanya banyak yang mati dibantai. Saya juga tidak tahu pastinya tahun berapa, cuma di KTP tanggal lahir saya tertulis 01-07-1969," sambung wanita buruh tani itu.

Kepala Urusan (Kaur) Umum Kantor Desa Palangan, Wawan memperkirakan, era pembantaian dimaksud adalah pada masa PKI silam. Sebab saat itu memang banyak warga desa setempat yang memilih bersembunyi, karena takut dibunuh. Wawan juga tidak menampik, pemberian nama anak oleh orang tua di desanya banyak yang dikait-kaitan dengan kejadian saat si bayi terlahir.

"Ada di sini namanya Kempar. Itu dulu karena waktu anaknya lahir, si bapak sedang menangkap ikan jenis Kempar. Ada juga di sini yang namanya Budung (bodong, red), malah nama Tembing juga ada. Semuanya tidak terlepas dari kejadian saat anaknya terlahir," tandas Wawan.

(bdh/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads