Saat melakukan inspeksi di Batalyon Taifib 2 di Marunda, Jakarta Utara, Ryamizard unjuk kebolehan memegang senjata. Menggunakan 2 senjata laras panjang, Ryamizard berhasil mengenai 10 target sasaran dari pelat baja, Senin (7/9/2015).
Awalnya Ryamizard tertarik saat melihat 4 prajurit Yon Taifib sedang berlatih menembak di rawa-rawa dengan menggunakan sasaran target. Kemudian mantan Pangkostrad ini lalu ingin mencoba, hanya saja tidak dari lokasi di rawa-rawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu peluru satu nyawa," kata Menhan menganalogikan pelat baja yang berjatuhan.
Beberapa perwira tinggi dan pasukan yang hadir dalam acara tersebut bertepuk tangan setiap Ryamizard mengenai sasaran tembak. Tampak di antaranya Wakasal Laksdya Widodo, Dankormar Mayjen Mar Buyung Lalana, dan Danlatamal III Jakarta Brigjen Mar RM Trusono.
Saat dikonfirmasi usai melakukan kunjungan ke 3 lokasi, Ryamizard mengatakan menembak sudah menjadi bagian dari dirinya. Itu dikarenakan selama 14 tahun ia mengabdi sebagai prajurit TNI dulu, ia berada di daerah operasi.
"Saya ini orang lapangan, makanya saya sering ke lapangan. Saya 14 tahun di daerah operasi. Kerjaan saya begitu, ya latihan, (lalu) nembak. Saya sudah lama nggak (latihan) nembak," tuturnya.
Selama menjadi Menhan, Ryamizard diketahui banyak melakukan kunjungan ke pasukan-pasukan di jajaran TNI. Jenderal purnawirawan bintang 4 ini mengaku merasa lebih 'hidup' ketika berada di lapangan bersama prajurit.
"Saya kan sudah bilang, saya 14 tahun di daerah operasi. Dari letnan sampai kolonel, saya naik pangkat di daerah operasi. Ini juga banyak gunanya, satu gunanya saya merasa hidup, karena dulu memang di situ (di lapangan)," jelas Ryamizard.
Kehadirannya untuk datang ke pasukan TNI pun disebutnya juga untuk menunaikan tugasnya sebagai Menhan. Yakni mengecek prajurit dan juga alutsista.
"Saya bisa melihat langsung prajurit bagaimana di lapangan. Ketiga alutsista apa yang kurang. Ini (misalnya peralatan) kecil-kecil kenapa nggak diadakan sekaligus. Jadi dengan saya datang, ini tertutup (masalah selesai)," Ryamizard menambahkan.
Lalu apakah dengan datang di tengah-tengah prajurit, Ryamizard sekaligus ingin bernostalgia dan melepas kangen ketika ia masih aktif sebagai pejuang di TNI seperti dulu?
"Ya pastilah (bernostalgia)," tutup mantan KSAD ini sambil tersenyum. (elz/mok)