"DPR misalnya, DPRD itu yang beragama dan tak beragama itu perlakuannya serupa. Korupsi, dadah-dadah. Dia nggak merasa. Pandai berbahasa Arab tapi tak benar," ujar Syafii di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2015) malam.
Pria yang kerap disapa Buya ini juga berharap agar mental para pejabat di masa yang akan datang bisa berubah. Sebab, jika kondisi ini terus dibiarkan maka bangsa ini disebutnya seperti sedang menggali kuburannya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coba yang dibuka oleh PPATK. Bupati punya uang T. Itu darimana. Kadang orang-orang seperti itu dermawan juga. Pejabat, penjahatkan ndak banyak bedanya. Masa kita begini terus? Harus berubah," tutup Syafii. (aws/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini