Teten Masduki Jadi Jalan Tengah, Semua Happy

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengambil keputusan penting menunjuk Teten Masduki menjadi Kepala Staf Kepresidenan di saat terakhir. Langkah Jokowi memilih Teten Masduki jadi jalan tengah yang indah di tengah tarik menarik kepentingan yang santer soal posisi strategis yang sebelumnya diisi oleh Luhut Pandjaitan tersebut.

Sebelumnya memang ada sejumlah kandidat lain yang juga orang dekat Luhut Pandjaitan di pusaran isu calon Kepala Staf Kepresidenan. Belakangan yang paling kuat adalah Letjen TNI (Purn) Johny Lumintang, konon sampai pagi tadi nama Johny Lumintang - Dubes RI di Manila - masih jadi kandidat kuat. Melihat kuatnya dorongan Luhut, kalangan relawan pendukung Jokowi pun mencoba mengusulkan beberapa nama, demikian juga dari PDIP.

Namun siapa sangka di last minutes Presiden Jokowi mengambil keputusan lain. Jokowi menunjuk Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Teten baru diberi tahu bakal dilantik pukul 08.30 tadi. Sejam kemudian dia diambil sumpah.

Kini Teten telah resmi menjadi Kepala Staf Kepresidenan. Eks aktivis ICW ini benar-benar jadi jalan tengah di antara tarik-menarik kepentingan tersebut. Ormas pendukung Jokowi pun mengapresiasi langkah bijak Presiden.

"Kami menghormati dan mendukung sepenuhnya hak preogratif Presiden Jokowi. Kami yakin Presiden memutuskan dengan bijak dan perhitungan yang matang. Presiden mengambil keputusan terbaik, " ujar Budi Arie Setiadi, ketua umum PROJO dalam siaran pers, Rabu (2/9/2015).

PROJO pun langsung mengucapkan selamat kepada Teten. Teten dipandang sebagai perwakilan pendukung Jokowi yang kini menempati posisi strategis di istana.

"Kami mengucapkan selamat bekerja untuk Teten Masduki. Karena Teten adalah loyalis dan pendukung Jokowi yang sudah teruji dan punya rekam jejak yang baik terutama dalam isu pemberantasan korupsi. Semoga di tangan Teten, KSP menjadi lembaga yang kredibel dan memiliki integritas yang tinggi," ujar Budi lagi.

"Kami selalu loyal dan mengawal seluruh kebijakan Jokowi. Bagi kami siapa pun yang diangkat tidak ada masalah selama mau berjuang dan mewujudkan cita-cita bersama yang tertuang dalam Nawacita dan Tri Sakti. Perubahan pasti datang. Resan air ke air, resan minyak ke minyak. Kami tetap: Yudiya Pratidina Marhaenis (marhaenis tetap berjuang setiap saat) sampai akhir hayat," pungkas Budi. (van/nrl)