Rian menyelesaikan masa studinya di Jurusan Teknik Sipil, Fak Teknik, UNS, selama 4 tahun penuh. Seluruh mata kuliah yang dia tempuh, termasuk skripsi, mendapat nilai sempurna A atau 4. Dengan demikian maka IPK kelulusannya mencapai A.
"Ada empat mata kuliah yang sebelumnya mendapat nilai B, yaitu mata kuliah Gambar Bangunan, Kalkulus, Mekanika Bahan, serta Irigasi dan Bangunan Air. Lalu saya melakukan remidi sehingga semua mendapat A. Untuk menunggu nilai remidi itu butuh waktu 4 bulan. Jika tidak menunggu sebenarnya saya bisa lulus 3 tahun 8 bulan," ujar Rian saat ditemui di kampus UNS, Selasa (1/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semula saya diingatkan untuk tidak mengambil obyek tersebut karena dinilai terlalu berat untuk mahasiswa S-1. Namun karena berbagai pertimbangan, termasuk data saya cukup lengkap karena saya ikut menjadi asisten proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Sungai Bahbolon, sehingga proposal skripsi saya disetujui. Akhirnya dapat nilai A," tambahnya.
Prestasi akademik Rian memang sudah terlihat cukup menonjol sejak kecil. Anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Sumanto - Sriyatun tersebut meraih peringkat pertama ketika lulus SDN Kedungwinong 2 dan memperoleh NEM tertinggi ketika lulus SMPN 3 Pati. Setelah itu dia masuk SMAN 1 Pati.
Selama kuliah di UNS, Rian juga bukan mahasiswa yang melulu menggeluti buku. Setidaknya 10 kegiatan di kampus diikutinya, diantaranya BEM, Kerohanian Islam hingga pers kampus.
"Saya tidak punya trik khusus, namun saya memang biasa merencanakan jadwal secara disiplin. Dengan demikian semua sudah tertata dan matang," ujar anak lurah desa di Kedungwinong, Sukolilo, Pati, kelahiran Pati pada 17 Mei 1993 tersebut.
Selama kuliah di UNS, sejak semester 3, Rian sudah sering diminta menjadi asisten dosen lebih dari 10 dosen. Diantara banyak kelebihannya, Rian dianggap paling mumpuni di bidang hidrolika. Karena itu dia kemudian sering dipercaya menjadi asisten di bidang hidrolika.
"Rian berkomitmen terhadap jadwal yang dia buat sendiri. Kalau ada tugas, jika dia sudah sanggup, akan selalu dia penuhi meskipun kegiatannya banyak. Untuk kemampuan di bidang hidrolika, Rian memang memiliki pengetahuan yang lebih dibanding yang lain," ujar Kapala Lab Hidrolika, Rintis Hadiani.
Selanjutnya, Rian merancang masa depannya untuk bisa kuliah di Jerman atau Korea. Dia belum mendapat bea siswa untuk itu namun saat ini dia sudah mempersiapkan diri mendalami bahasa Inggris dan pengetahuan umum lainnya. (mbr/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini