Keduanya berhasil menjadi dua anggota ekspedisi bersama 10 orang lainnya yang berasal dari Filipina, Singapura, Cina,India dan Jerman. Untuk menjadi perwakilan Indonesia dalam ekspedisi ini bukan tanpa perjuangan. Mereka berdua harus bersaing dengan ratusan kandidat dari seluruh Indonesia yang memiliki banyak prestasi. Beragam tes harus mereka lewati, seperti tes psikologi, hingga membuat esai mengenai perubahan iklim.
"Di seleksi awal, kami harus bikin esai mengenai climate change. Saat masuk menjadi 20 besar, kami harus mempresentasikan esai tersebut di hadapan panelis," jelas Nesha yang membuat esai tentang kewajiban generasi muda membuat perubahan untuk masa depan yang aman dengan merawat planet. Sementara Kevin membuat esai tentang Eco-Tourism yang akan mendorong kegiatan pariwisata memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lolos uji presentasi, mereka pun melakukan ujian terakhir, yakni presentasi melalui video call dengan pihak penyelenggara Youth4Arctic, Liz Courtney, Managing Director Unboxed Media Australia. Dari seleksi akhir tersebut, terpilihlah Kevin dan Nesha sebagai perwakilan Indonesia untuk menjadi duta lingkungan dan perubahan iklim yang akan berangkat bersama 10 remaja lainnya dari berbagai negara.
Sebelum berangkat, Nesha dan Kevin menjalani pre-training di Jerman untuk melakukan persiapan ekspedisi ke Kutub Utara. Sejumlah training pun dilakukan, seperti pembekalan secara teori hingga fisik, seperti memasuki freezing room untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu Kutub Utara.
Dari Jerman, mereka pun nantinya akan terbang ke Norwegia, tepatnya di pulau-pulau Norwegia bagian utara. Di sana mereka mulai melakukan ekspedisi dan mengabadikan gambar serta video untuk melakukan live report serta mempostingnya di berbagai sosial media.
Usai Norwegia, para peserta ekspedisi akan menjelajahi pulau Pulau yang berlokasi di Samudera Arktik hingga menyeberang ke Greenland. Dari sana, mereka akan menjelajah ke arah utara Samudera Arktik menggunakan kapal.
Dalam perjalanan menggunakan kapal, para peserta ekspedisi akan melihat pola migrasi paus bongkok. Mereka juga akan menyaksikan secara langsung kehidupan beruang kutub. Tak hanya itu, mereka juga akan berinteraksi dengan suku Inuit yang merupakan penduduk lokal Kutub Utara. "Disana kami juga akan mempelajari kehidupan penduduk lokal," kata Kevin.
Usai ekspedisi dan kembali ke negara masing-masing, bukan berarti tugas Kevin dan Nesha selesai. Ekspedisi akan berlanjut dengan kampanye kesadaran akan perubahan iklim terhadap lingkungan di Indonesia melalui berbagai program.
"Kita kan bentuk kampanye nya sendiri dari movie production, diharapkan akan ada kampanye-kampanye lain yang sifatnya mass media. Dan kita juga akan bekerjasama dengan beberapa Universitas untuk merencanakan program-program yang aplikatif, mudah diterapkan, terutama untuk kalangan Indonesia sendiri," jelas Kevin.
"Saat ini kan remaja lebih visual ya, jadi diharapkan kampanye ini bisa berkontribusi buat generasi muda," tambah Nesha.
Kevin sendiri baru saja menamatkan studinya di STP Nusa Dua Bali, jurusan pariwisata. Sedangkan Nesha yang masih bersekolah di Open University di Inggris jurusan Natural Science. Mereka sendiri akan ikut bergabung bersama 10 remaja lainnya untuk mengikuti Ekspedisi yang akan dilaksanakan pada awal September tersebut. (rni/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini