"Ruangannya panas, ketika diperiksa ternyata AC-nya rusak. Sekarang sudah ada 5 orang staf ahli anggota DPR, jadi sempit. Tidak memadai untuk kami bekerja," ujar Akbar usai diskusi 'Kabinet Ribet Ekonomi Mampet' di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8/2015).
Meski begitu, Akbar menolak secara tegas rencana DPR yang menganggarkan pembelian kasur rumah dinas anggota sebesar Rp 12 miliar. Menurutnya angka sejumlah itu terlalu berlebihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rp 12 miliar untuk kasur itu berlebihan, saya minta dibatalkan, masih bagus dan baru kok, bahkan beberapa anggota DPR tidak tinggal di situ. Tolong nanti komunikasikan dengan Pimpinan DPR jangan lakukan itu," bebernya.
(rna/slh)