Upacara 17 Agustus 2015 itu digelar nan jauh di tengah kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo. Persisnya di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan, Riau. Upacara itu dilaksanakan di halaman SD 03 Lubuk Kembang Bunga. Ratusan warga serta anak sekolah meramaikan upacara kali ini.
Ini tentunya, karena kehadiran 5 ekor gajah yang tergabung dalam Tim Flying Squad binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), WWF dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugas pertama yang diemban satu ekor gajah ini adalah mengantarkan 'komandan' upacara ke tengah lapangan. Sebagai 'komandan' upacaranya adalah kepala desa setempat, Chairus Slamet. Kades ini dari barisan di jemput lantas diantarkan gajah ke podium sebagai inspektur upacara. Begitu juga untuk pembina upacara dijemput dengan gajah.
![]() |
"Maklum saja, gajah anakan itu belum terlatih. Jadi ya gitu, sembarangan saja. Tapi dia tetap di areal upacara bersama induknya," kata Humas WWF Riau, Syamsidar kepada detikcom, Selasa (18/8/2015).
Ketika proses penghormatan bendera sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, gajah-gajah tersebut juga memberikan penghormatan. Jika para perserta menghormat bendera tangan kanan diangkat di sisi kepala, tentunya beda dengan gajah.
Cara hormat gajah cukup unik. Begitu pembina upacara perintahkan seluruh persertaΒ menghormat, gajah ini juga menghormat dengan cara kepalanya menunduk sampai ke tanah hingga proses bendara naik di pucuk tiang.
"Keterlibatan langsung gajah dalam upacara kemerdekaanΒ ini merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat untuk peduli terhadap gajah dan habitatnya," kata Syamsidar.
Gagasan mengikutsertakan gajah dalam upacara ini berawal dari keinginan masyarakat setempat agara gajah Flying Squad dapat berpartisipasi memeriahkanΒ HUT kemerdekaan RI di desaΒ sebagai upaya untuk mengenal gajah lebih dekat kepada masyarakat. Gagasan ini kemudian berkembang dengan mengikutsetakan gajah Flying Squad dalam rangkaian upacara.
![]() |
Kehadiran gajah di tengah-tengah masyarakatΒ menjadi media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi gajah Sumatera yang terancam punah.
Pada kesempatan itu, Kepala Desa Chairus Slamet menyampaikan terimakasih atas partisipasi dari tim Flying Squad dan berharap dengan momen ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap gajah Sumatera.
Di akhir kegiatan beberapa anggota masyarakat memanfaatkan momen ini untuk berinteraksi langsung dengan para gajah Flying Squad. Tak ketinggalan untuk selfie bersama gajah. (cha/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini