"Kalau saya tidak jadi ketua lagi, saya mau jadi pimpinan ranting di kelurahan saya, di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, jadi nanti kalau saya diundang sebagai ketua ranting saja," tutur Din saat meresmikan kantor Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah Makassar, di jalan Gunung Lompobattang, Makassar, jumat (31/7/2015).
Saat meresmikan Pusdim Makassar, Din mengenakan songkok To Bone, tutup kepala adat khas Bugis-Makassar. Din sempat menyapa para kader Muhammadiyah dengan menggunakan bahasa Bugis: "Yang saya hormati tomatuakku maneng malebbie engka hadere". Yang artinya: "Saya hormati para orangtuaku yang dimuliakan yang hadir".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nenek moyang saya namanya Dea Malela dibuang ke Afrika Selatan bersama Syekh Yusuf yang berasal dari Makassar," pungkas Din. (mna/rvk)