"Ke Singapura itu acara Presiden adalah kunjungan kenegaraan dan setelah itu siangnya bicara dengan forum pelaku bisnis yang diorganisir Singapura," kata Mensesneg Pratikno di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015).
Agenda tersebut dijadwalkan pada Selasa, 28 Juli 2015. Dalam kunjungan itu Presiden akan didampingi Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menko Ekonomu Sofjan Djalil, Menlu Retno LP Marsudi, Menpora Imam Nahrawi, dan Manpan RB Yuddy Chrisnandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menuju Singapura, Presiden Jokowi akan menerima PM Inggris. Kemudian setelah kunjungan kenegaraan di Singapura, Jokowi langsung kembali ke Tanah Air dan menerima PM Turki.
"Ini menunjukkan tentang perhatian dunia pada Indonesia karena Indonesia dinilai sangat strategis dan ini juga kita manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan hubungan bilateral yang baik dengan Eropa, Turki dan negara ASEAN mendukung program pembangunan strategis kita," ujar Mensesneg.
Isu yang dibahas antara lain adalah menenai kerjasama bilateral dan investasi. Pratikno menambahkan pula bahwa pembicaraan tak melulu soal sumber daya alam, tetapi juga membahas program pemerintah ke depan.
Diwawancara secara terpisah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyebut kemungkinan di Singapura akan ada pembahasan soal kebakaran hutan. Meskipun pembahasan tersebut tak masuk dalam agenda resmi.
"Kelihatannya akan ada yang tanya. Besok juga akan pertemuan teknis membahas kebakaran hutan negara-negara ASEAN. Menteri-menteri lingkungan akan hadir. Kita akan mempimpin pertemuan itu, akan membahas kondisi dari masing-masing negara; bagaimana kerjasama, bagaimana mengukur tingkat berbahayanya," kata Siti. (bag/hri)